Psikolog: Hasrat Berkuasa Prabowo Lebih Besar  

Reporter

Jumat, 4 Juli 2014 06:10 WIB

Ketua umum Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto Djojohadikusumo menunggani kuda di kediamannya di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, (21/10). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO , Jakarta - Laboratorium Psikologi Politik menyatakan calon presiden dari poros Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, memiliki kecenderungan gaya memimpin secara otoriter. Sedangkan calon presiden dari poros PDI Perjuangan, Joko Widodo, disebut lebih demokratis. (Baca di sini:Survei Psikolog, Gaya Prabowo Otoriter)

Tak hanya itu, Laboratorium Psikologi juga menilai motivasi berkuasa Prabowo sangat tinggi. Sebanyak 204 psikolog di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi menilai hasrat berkuasa bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu sebesar 8,64 dari skala 1 hingga 10.

"Sedangkan hasrat kekuasaan Jokowi dinilai hanya 6,36," kata Ketua Laboratorium Hamdi Muluk di kafe d'Consulate Menteng, Kamis, 3 Juli 2014. (Baca: PPP Tarik Dukungan, Prabowo Lempar Ponsel)

Penelitian ini dilakukan dengan meminta pendapat 204 psikolog di Jadebotabek yang berpengalaman dalam menilai kepribadian. Riset dilakukan pada 18-27 Juni 2014 dengan cara penilaian jarak jauh (research at distance) dengan melihat tingkah laku calon presiden sejak kecil, di tengah merintis karier, hingga seperti sekarang. Sebelum memberikan penilaian, responden terlebih dulu juga membaca biografi para kandidat.

Menurut Hamdi, hasil penelitian menunjukkan tingkat ketenangan Prabowo berada di bawah Jokowi. Para psikolog menilai tingkat ketenangan Prabowo dalam menghadapi masalah pelik hanya 5,16 dari skala 1 hingga 10. Sedangkan Jokowi dinilai memiliki tingkat ketenangan 7,67. (Baca juga: Beredar Kabar, Prabowo Pukul Ahmad Dhani)

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Terpopuler
Buya Syafii Ngeri Lihat Kampanye Hitam ke Jokowi
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus
Jokowi-JK Banjir Dukungan Lewat Lagu
Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya