Warga Tionghoa Berharap Jokowi Tuntaskan Kasus HAM  

Reporter

Editor

Elik Susanto

Kamis, 3 Juli 2014 06:46 WIB

Jokowi melihat sejumlah pahlawan proklamasi saat datangi Museum Proklamasi di hari pertamanya kampanye di Jakarta, (16/3). Di hari pertama kampanye, Jokowi datangi sejumlah meseum di Jakarta. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) menaruh harapan kepada Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk menyelesaikan masalah hak asasi manusia di negara ini. Jika pasangan nomor urut 2 ini terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, semua kasus HAM yang terjadi sejak rezim Orde Baru hingga sekarang bisa diselesaikan.

Pendiri INTI Bandung, Benny Setiono, mengatakan penyelesaian kasus HAM perlu jadi prioritas presiden terpilih agar tidak menjadi beban. "Kasus HAM yang terjadi sejak masa Orde Baru sampai saat ini jangan sampai terkatung-katung sehingga nantinya tidak akan membebani abak-cucu kita," ujar Benny, saat menjamu Jokowi bersama ribuan anggota INTI, di Bandung Convention Center, tadi malam, Rabu, 2 Juli 2014.

Selain harapan tersebut, kata Benny, pemimpin Indonesia yang akan datang diminta untuk menjamin rasa aman dan mampu mengurai problem etnis. Pekerjaan rumah yang tak kalah penting adalah perbaikan infrastuktur dan kemudahan dalam berusaha. "Masalah korupsi harus diselesaikan hingga tuntas."

Jokowi yang datang bersama anggota tim sukses nasional, Maruarar Sirait, mengaku akan menjalankan amanat itu jika kelak dipercaya masyarkat menjadi presiden. "Lihat saja nanti. Yang jelas, saya itu tidak pernah tersandera oleh masa lalu. Jadi, ngapain juga harus takut," ujarnya. (Baca: Gerilya Prabowo Bersihkan Citra dalam Kasus HAM)

Di tempat terpisah, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut aktivis hak asasi manusia, almarhum Munir, sebagai orang yang paling berjasa dalam mengenalkan hak asasi manusia baik kepada dirinya maupun masyarakat Indonesia.

"Setiap kali saya membaca regulasi tentang HAM, saya tak bisa tidak mengenang almarhum. Dia satu-satunya yang mengenalkan HAM pada saya. Sahabat Munir sangat banyak jasanya dalam memperkaya HAM," ujar Lukman, saat mengisi Kuliah Umum Agama dan HAM di Kramat, Jakarta, Rabu, 2 Juli 2014.

Munir, kata Lukman, ikut merumuskan Ketetapan MPR 17 Tahun 1998 yang menjamin perlindungan hak-hak setiap warga negara. Lalu, kata Lukman, setahun kemudian, muncul UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM yang mengadopsi TAP MPR tersebut dan pada 2000, HAM masuk dalam UUD 1945. (Baca: Kasus HAM Prabowo, Jokowi: Buat Jelas Dulu, Lalu...)

"Bahkan, jumlah pasalnya paling banyak di antara yang lain. Tak tanggung-tanggung, ada sepuluh pasal yang mengatur HAM, yakni Pasal 28a, 28b, 28c, dan seterusnya," ujar Wakil Ketua Partai Persatuan Pembangunan ini.

Dalam kuliah umum yang dihelat Omah Munir ini tampil dosen STF Driyakarya Karlina Supelli sebagai pembicara. Acara dimeriahkan dengan penampilan dari Glenn Fredly, Gigi, Fajar Merah--putra Wiji Thukul--dan Diva--putri Munir.

TIKA PRIMANDARI | RIKY FERDIANTO

Berita Terpopuler

Trik SBY Agar Tak Kena Tilang Polisi
Newmont Resmi Gugat Pemerintah ke Arbitrase
Diminta Pilih Nomor Satu, Maher Zain Pilih Senyuman
Di Film Baru, Cameron Diaz Beradegan Telanjang
Aurel Hermansyah Makin Cantik dengan Wajah Tirus
Hati Sapi Membusuk Ditemukan di Pasar Kediri


Berita terkait

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

4 menit lalu

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

47 menit lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

1 jam lalu

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

Sama-sama lengser tahun ini, Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyoroti pentingnya keberlanjutan kerjasama di antara kedua negara.

Baca Selengkapnya

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

2 jam lalu

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

Presiden Jokowi akan menerima kunjungan CEO Microsoft, Satya Nadella di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, bahas investasi Rp14 triliun.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

3 jam lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

3 jam lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

4 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

4 jam lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

5 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

5 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya