TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi religi asal Swedia, Maher Zain, menolak menirukan ucapan tim sukses capres Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya. Tantowi mengarahkan Maher Zain untuk mengucapkan, "Pilih nomor satu, and make me come back every year".
Menanggapi itu, Maher Zain hanya tertawa dan memilih untuk berkata, "Saya sayang Indonesia." Pernyataan itu disampaikan lelaki kelahiran Lebanon, 16 Juli 1981 ini saat konferensi pers di Hotel Four Seasons Jakarta, Selasa, 1 Juli 2014. (Baca: Diminta Pilih Nomor Satu, Mahar Zain Pilih Senyuman)
Hari ini, Maher Zain akan tampil dalam konser yang dimotori simpatisan dan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Menurut Tantowi Yahya, tujuan didatangkannya Maher Zain untuk memberi semangat dan menunjukkan kepedulian terhadap pendukung dan simpatisan Prabowo-Hatta agar dapat menjalankan ibadah di bulan Ramadan. (Baca: Prabowo-Hatta Gelar Konser Maher Zain di Istora)
Maher sadar kehadirannya guna memeriahkan pesta demokrasi yang sedang berlangsung di Indonesia. Dia kemudian mengutarakan harapannya. "Saya senang ada di sini. Seperti biasa, saya mendapatkan kehangatan dan semua orang ingin saya mengatakan saya bagian dari ini (Prabowo-Hatta)," ujarnya.
"Saya hanya berharap pada Allah untuk menolong siapa pun yang menang dapat membawa Indonesia lebih baik. Insya Allah kami bisa menjadi bagian dari perubahan yang positif,” ucap Maher disambut tepuk tangan yang cukup meriah.
Maher tidak menampik kedatangannya yang ketiga kali ke Indonesia ini terbilang spesial. Alasannya, baru saat ini Maher datang pada bulan Ramadan.
AISHA SHAIDRA
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Korupsi Haji | Tragedi JIS | Piala Dunia 2014
Berita terpopuler lainnya:
Deddy Dores: Ahmad Dhani Harus Izin Ubah Lagu Queen
Bantahan Kampanye Hitam Jokowi Beredar di Rusun
Nemwont Resmi Gugat Pemerintah ke Arbitrase
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaAksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat
17 Maret 2019
Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.
Baca SelengkapnyaSiapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini
6 Februari 2019
Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.
Baca SelengkapnyaSetya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019
27 Maret 2017
Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019
22 Maret 2017
Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini
Baca SelengkapnyaTiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses
16 Januari 2017
RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?
10 September 2015
Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaKonflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai
14 Desember 2014
Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai
9 Desember 2014
Konflik terjadi di PPP dan Golkar.
Baca Selengkapnya