Ribuan relawan pasangan capres-cawapres Jokowi-JK melakukan gerak jalan semesta untuk merayakan ulang tahun Joko Widodo ke-53 di Jalan Gasibu menuju areal Car Free Day, Jalan Ir H Djuanda, Bandung, Jawa Barat, Minggu (22/6). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua kelompok relawan pendukung Joko Widodo, Pro-Jokowi, Budi Ari Setiadi, mengatakan relawan berperan lebih besar ketimbang mesin partai dalam kampanye pemilihan presiden. Menurut dia, relawan bergerak menggantikan mesin partai yang tak bekerja penuh. "Mesin partai baru bergerak ketika pemilihan melibatkan calon legislator," katanya dalam diskusi "Benarkah Mesin Partai Tak Bergerak di Pilpres 2014?" di Cikini, Jakarta, Ahad, 29 Juni 2014.
Menurut Budi, mesin partai belum begitu efektif karena partai tak memiliki sistem pengkaderan yang baik. Pun pada pemilihan legislatif lalu, ujarnya, mesin partai terlihat bergerak lantaran banyak calon legislator yang berkampanye untuk diri dan partai. (Baca:70 Persen Suara di LA Ditargetkan ke Jokowi)
Budi mengatakan kekuatan relawan memang menjadi kekuatan besar bagi pemenangan Jokowi di daerah-daerah. Menurut dia, relawan Jokowi mendeklarasikan dirinya di tempat masing-masing. Hal ini berbeda dengan relawan Prabowo Subianto yang memusatkan dukungan di Rumah Polonia yang menjadi kantor pemenangan calon presiden nomor urut 1 itu. "Relawan kami tidak ada di tengah atau atau pusat, semua menyebar." (Baca: Lagi, Relawan Australia Dukung Jokowi)
Sejumlah kelompok relawan didirikan untuk mendukung Jokowi. Selain Projo, kelompok relawan lain yang ikut Jokowi antara lain Relawan Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat), Kawan Jokowi, dan Barisan Relawan pendukung Jokowi-JK. Total terdapat sekitar 270 kelompok relawan yang merapat ke Jokowi. (Lihat foto: Dukung Jokowi, Wanita Cantik Beri Bunga dan Poster)
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.