Gubah `Genjer-genjer`, Ahmad Dhani Bikin Blunder

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 29 Juni 2014 06:50 WIB

Musisi Ahmad Dhani menyampaikan kata sambutan sebelum acara deklarasi GEMA (Gerakan Muda) Indonesia "Untukmu Kami Ada" yang berlangsung di Rumah Polonia, Jakarta Timur (21/5). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Ade Armando, menilai musikus Ahmad Dhani melakukan blunder dengan menggubah Genjer-genjer sebagai lagu dukungan untuk Prabowo. Meski lagu ciptaan Muhammad Arief itu bukan milik komunis, kata dia, stigmatisasi Genjer-genjer sudah identik dengan komunisme.

"Ahmad Dhani serasa menampar muka Gerindra," kata Ade saat dihubungi, Sabtu malam, 28 Juni 2014. Ahmad Dhani ramai diberitakan lantaran menciptakan lagu berjudul Ojo Kuwi yang nadanya mirip Genjer-genjer. Dalam laman YouTube, video tersebut berdurasi 1 menit 16 detik. "Seakan Ahmad Dhani ingin mencitrakan dirinya bagian komunisme."

Padahal, ujra dia, sekretaris kampanye nasional Prabowo-Hatta, Fadli Zon, telah menuduh penggunaan Revolusi Mental oleh Jokowi menyadur komunis. Foto Fadli Zon sendiri saat mengunjungi makam bapak komunisme, Karl Marx, pada 2003 telah menyebar ke media sosial.

Ade menilai Gerindra bakal kerepotan membalikkan citra seakan tim Prabowo juga memiliki pengagum komunis. "Kelompok Islam yang mendukung Prabowo bisa berbalik," tuturnya. "Harusnya, sebagai seniman, Ahmad Dhani juga sensitif."

Lagu Ojo Kuwi yang berarti jangan yang itu berisi tiga lirik dalam bahasa Jawa. Lirik pertama adalah Ojo kuwi. Kedua, Kuwi ngono ora biso rumongso, yang artinya yang itu tidak tahu diri. Terakhir, Kuwi ngono rumongso biso, yang bermakna yang itu hanya merasa bisa.

Di akhir lagu itu, Ahmad Dani menyerukan pendengar untuk memilih Prabowo dalam pemilihan presiden 2014. "Coblos nomor 1," kata Dhani.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Berita Terpopuler:
Anggota TNI Akui Bakar Juru Parkir Monas
Transformers Age of Extinction: Megah dan Dangkal
Mi Berformalin Juga Ditemukan di Pasar Bandung
Kalah Taruhan Piala Dunia, Astronot NASA Dibotaki




Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

14 Desember 2014

Konflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai  

Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.

Baca Selengkapnya

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

9 Desember 2014

Kubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai  

Konflik terjadi di PPP dan Golkar.

Baca Selengkapnya