TEMPO.CO, Madiun - Kerumunan massa dalam kampanye calon presiden Joko Widodo di Lapangan Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, dimanfaatkan pencopet untuk beraksi.
Tidak kurang dari lima pendukung calon presiden dan wakil presiden bernomor urut 2 yang berkumpul di lapangan itu mengaku kehilangan handhpone, dompet dan kunci mobil.
"Pencopet memanfaatkan kesempatan saat situasi ramai seperti ini," kata Ketua Tim Pemenangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Jokowi-Jusuf Kalla, Kota Madiun, Widodo Ponco Putro, Sabtu, 28 Juni 2014. (Baca: Jokowi Anggap Fitnah Sebagai Ujian Puasa)
Kampanye tersebut memang dihadiri ribuan pendukung dan simpatisan. Sebelum Jokowi datang, mereka berdesak-desakan di bawah panggung. Mereka berjoget dengan diiringi orkes dangdut.
Ridha Yanuar Kusuma, salah seorang pendukung Jokowi, mengatakan saat berjoget itulah ia kehilangan handphone Blackberry. "Setelah meraba saku sebelah kiri, handphone saya sudah tidak ada," ujar Ridha.
Ia berusaha mencari handphone-nya di sekitar tempatnya berjoget. Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil. Ridha akhirnya melapor ke pihak panitia yang berada di Lapangan Kelurahan Rejomulyo.
Belum rampung informasi disampaikannya ke panitia, suasana di lokasi kampanye menjadi ricuh. Sejumlah pendukung Jokowi tampak menghajar seorang pria yang diduga copet. (Baca: Tunggu Kampanye Jokowi, Kader PDIP Madiun Adu Jotos)
Pria itu berusaha melarikan diri. Aksi kejar-kejaran pun terjadi. Petugas Kepolisian yang berada di lokasi kampanye berusaha mengendalikan keadaan dengan menangkap pria yang diduga sebagai copet.
Polisi menangkap pelaku dan membawanya ke bak truk milik Kepolisian Resor Madiun Kota yang sedang kosong.
Kepala Kepolisian Sektor Kartoharjo Ajun Komisaris Imara Utama mengatakan peristiwa itu akan ditindaklanjuti oleh personel Kepolisian Resor Madiun Kota.
"Memang situasi ramai seperti rawan dimanfaatkan copet," ujarnya, kala ditemui di Lapangan Kelurahan Rejomulyo.
