Ratusan kader Fatayat NU menunjukkan pin pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, mengikuti doa bersama dalam rangka kegiatan memperingati Isra Miraj, di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, 26 Juni 2014. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Blitar - Calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo, mengaku sabar menerima fitnah yang dilancarkan rival politiknya. Dia menganggap hal ini sebagai ujian di bulan Ramadan.
Ditemui usai berziarah di makam Bung Karno di Kota Blitar, Jokowi mengatakan tak begitu mempersoalkan fitnah yang dilancarkan kepadanya. Bahkan, dia terlihat santai menghadapi serangan-serangan itu. "Ya, anggap sebagai ujian sabar di bulan puasa," katanya, Sabtu, 28 Juni 2014.
Gubernur DKI non aktif ini juga memastikan pelaksanaan ibadah puasa tak akan menghambat kampanye. Bahkan, dia akan berusaha melaksanakan buka bersama, salat tarawih, dan tadarus setiap malam bersama rakyat.
Sebelum meninggalkan makam, Jokowi menyempatkan menyapa pendukungnya dan berterima kasih atas kesetiaan mereka untuk menunggu hingga dini hari. Dia juga akan meneruskan perjalanan ke Tulungagung dan Trenggalek untuk bertemu pendukungnya yang sudah menunggu sejak sore. "Meski sebentar, mereka bisa melihat wajah ndeso," katanya tersenyum.
Usai kepulangan Jokowi, ratusan massa pun berangsur-angsur meninggalkan makam. Mereka terdiri dari semua kalangan, anak-anak, remaja, hingga manula. Beberapa ibu terlihat kecewa tak bisa menjabat tangan Jokowi. "Saya sudah menunggu sejak sore pengin salaman," kata seorang ibu.
Jokowi Pertemuan Bilateral dengan Pemimpin Sri Lanka dan Tajikistan, Bahas Pengelolaan Air
8 jam lalu
Jokowi Pertemuan Bilateral dengan Pemimpin Sri Lanka dan Tajikistan, Bahas Pengelolaan Air
Presiden RI Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara atau pemerintahan membahas kerja sama kedua negara dalam pengelolaan sumber daya air.
Tilas Kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia pada Mei Tahun Lalu
9 jam lalu
Tilas Kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia pada Mei Tahun Lalu
Hampir genap satu tahun sebelum dia dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 20 April 2024, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengunjungi Indonesia. Ini jejaknya.