TEMPO.CO, Kupang - Menjelang pelaksanaan pemilu presiden 9 Juli 2014, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat memperketat pengawasan di perbatasan Indonesia-Timor Leste untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan.
"Kami akan tingkatkan pengawasan lalu lintas orang yang masuk dan keluar melalui pintu perbatasan kedua negara," kata Komandan Korem 161 Wira Sakti Kupang Brigadir Jenderal Achmad Yulianto kepada Tempo, Kamis, 26 Juni 2014. (Baca: Panglima TNI: Pengamanan Pilpres Lebih Berat)
Menurut dia, 1.088 prajurit telah ditempatkan untuk mengamankan 40 pos perbatasan kedua negara yang tersebar di tiga kabupaten, yakni Belu, Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Kupang.
"Ini merupakan pos terdepan yang harus mengawasi jalur masuk-keluarnya orang," ujarnya.
Petugas pengaman perbatasan itu, tutur dia, dilengkapi senjata laras panjang dan pendek, serta enam sniper. "Senjatanya dipegang anggota. Sifatnya perorangan. Tidak ada senjata berat," katanya.
Dia mengaku belum ada penambahan pasukan untuk mengamankan perbatasan kedua negara jelang pilpres mendatang.
"Kami hanya mengefektifkan satu batalion terdepan yang bertugas mengamankan perbatasan kedua negara," tuturnya.
Dia mengatakan masuk-keluarnya orang melalui pintu perbatasan harus melalui pemeriksaan ketat dan mempunyai izin resmi. Seperti warga Timor Leste yang hendak melintas ke Enclave Oecusse.
"Jika yang berkunjung itu setingkat menteri, akan dikawal oleh Danrem. Tapi, kalau presiden, akan dikawla oleh Pangdam."
YOHANES SEO
Berita Lain
Gitaris Queen Nyatakan Lagu Prabowo Tak Berizin
Soal Seragam Nazi, Dhani Balik Kecam Pengkritik
Himmler, Pejabat Nazi yang Ditiru Ahmad Dhani
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaKetimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara
2 Mei 2020
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.
Baca SelengkapnyaReformasi TNI di Masa Presiden Jokowi Dinilai Berjalan Mundur
7 Februari 2018
Sejumlah kalangan menilai reformasi di tubuh TNI mengalami langkah mundur di masa Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPolri Dinilai Beri Pintu Masuk TNI Masuk ke Ranah Ketertiban
4 Februari 2018
Pengamat hukum Bivitri Susanti meminta nota kesepahaman Polri dan TNI soal pemeliharaan keamanan dan ketertiban dibatalkan.
Baca SelengkapnyaYLBHI: Sistem Peradilan Militer Harus Segera Diperbarui
16 Desember 2017
Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum Julius Ibrani mengatakan reformasi sektor militer di Indonesia masih belum mencapai targetnya.
Baca SelengkapnyaHut TNI 72 Tahun, Simak Cuitan Netizen
7 Oktober 2017
Topik mengenai TNI di lini masa merupakan salah satu isu yang selalu "in" di mata Netizen, terutama marak dibicarakan saat merayakan HUT TNI kali ini
Baca SelengkapnyaIni Alutsista yang Dipamerkan pada Acara HUT TNI di Cilegon
5 Oktober 2017
Peringatan HUT TNI ke-72 dilaksanakan di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, Kamis 5 Oktober 2017. Acara ini dimulai pukul 08.00.
Baca SelengkapnyaKodim Brebes Gelar Nobar Film G30S PKI di Desa dan Sekolah
22 September 2017
Komando Distrik Militer 0713/Brebes akan menggelar nonton bareng film G 30S PKI di setiap desa dan beberapa sekolah.
Baca SelengkapnyaWiranto: TNI Tak Bisa Dinilai dari Kinerjanya di Masa Lalu
22 September 2017
Wiranto beralasan tidak adil bila ada pihak yang menilai kinerja TNI di masa lalu dengan situasi saat ini yang sudah berbeda.
Baca Selengkapnya