Kampanye Pilpres di Yogyakarta Diwarnai Bentrok  

Reporter

Selasa, 24 Juni 2014 20:00 WIB

Massa saling memanas-manasi saat terjadi bentrokan antar pendukung capres di kawasan Ngabean, Yogyakarta, 24 Juni 2014. Ratusan massa dari PDI-Perjuangan dan massa dari Gerakan Pemuda Kabah (GPK) PPP melakukan aksi saling provokasi dan lempar batu. TEMPO/Suryo Wibowo.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kondisi Kota Yogyakarta di masa kampanye pemilihan presiden (pilpres) semakin tidak nyaman. Saat kampanye kubu calon presiden nomor 2, Selasa, 24 Juni 2014, bentrokan massa terjadi di beberapa tempat. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun ada yang terkena pukul dan lemparan batu. Kendaraan dan rumah pun menjadi sasaran perusakan massa yang berseberangan alur pilihan calon presidennya.

Padahal, akhir-akhir ini juga terjadi kekerasan berkedok agama dan ada pelemparan bom molotov. Saat kampanye pilpres, tidak bisa dihindari terjadi bentrokan massa masing-masing pendukung calon nomor 1 dan nomor 2.

Sekitar pukul 17.00 WIB di Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta, tepatnya di timur Kebun Binatang Gembira Loka, ada sekelompok orang beratribut warna hijau merusak dua sepeda motor dan melempari lima rumah dengan batu. Beberapa warga memang baru saja ikut kirab budaya mendukung Joko Widodo-M. Jusuf Kalla.

"Ada ratusan massa dengan atribut hijau masuk kampung karena ada gesekan sebelumnya. Padahal sudah kami anggap selesai dan kami mengalah," kata Supriyadi, warga Rejowinangun, Selasa, 24 Juni 2014.

Akibat bentrokan itu, sedikitnya dua sepeda motor dan lima rumah rusak. Massa yang beratribut salah satu partai dengan ciri khas warna hijau pendukung calon presiden Prabowo-Hatta Rajasa melempari dan merusak sepeda motor dan rumah-rumah itu.

Pada siang hari, sekitar pukul 14.00 WIB, di Padokan Kidul, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, terjadi pemukulan oleh massa berseragam hijau. Awalnya, beberapa orang menonton kampanye dukungan Jokowi-JK. Lalu ada rombongan berkostum hijau dari utara yg melewati lokasi dan membleyer-bleyer knalpot.

Karena di lokasi itu banyak atribut Jokowi-JK, rombongan itu menyerang dan memukul warga. Juga melempari mereka dengan batu. Massa itu juga bersenjatakan pedang, linggis, besi panjang, dan kayu. Bendera panjang yang ada di kanan dan kiri pintu masuk Desa Padokan Kidul dirusak massa.

Di Bronto Kusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta, terjadi perusakan posko PDI Perjuangan oleh sekelompok orang dari yang diduga simpatisan PPP dengan melempar batu. Akibatnya kaca pintu posko pecah dan dua buah spion sepeda motor rusak.

Sekitar pukul 16.24 WIB di rumah Boegiono di Jalan Bantul, Panggungharjo, Sewon, Bantul, juga diserang dan terjadi perusakan rumah. Diduga massa yang menyerang dan merusak adalah massa pendukung Prabowo-Hatta Rajasa. Jumlah massa sekitar 100 orang. Akibat dari kerusuhan itu, tiga sepeda motor dan satu mobil rusak. Juga kaca-kaca dua rumah milik simpatisan Jokowi-JK rusak.

Tidak hanya itu, bentrok antar-pendukung calon presiden juga terjadi di parkiran Ngabean, lokasi parkir bus wisata keraton dan Malioboro. Saling lempar batu terjadi. Polisi yang mengamankan lokasi itu juga menghalau dan sempat menembakkan senjata api ke atas sebagai peringatan.

Kepala Kepolisian Resor Kota Yogyakarta Komisaris Besar R. Slamet Santoso menyatakan polisi mengerahkan personel untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan atau bentrok lanjutan. Di titik-titik rawan bentrok disiapkan 300 personel polisi. "Polisi menjaga dan menghalau massa," kata Slamet.

MUH SYAIFULLAH

Berita lainnya:
SBY Imbau PNS Berzakat Lewat Baznas
Menhan Bantah Argumentasi Jokowi Soal Tank Leopard
Suami Airin Dihukum Terlalu Ringan, KPK Bakal Banding

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya