Ekspresi politisi Partai Demokrat dan juga Anggota Komisi III DPR RI, Ruhut Sitompul setibanya di gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan, Jakarta, Rabu (12/3). KPK kembali Ruhut sebagai saksi atas kasus gratifikasi proses perencanaan proyek Hambalang, Bogor, Jawa Barat dengan tersangka Anas Urbaningrum. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul bangga bisa bergabung dalam barisan pendukung calon presiden Joko Widodo. Menurut dia, dukungan itu membuatnya sejajar dengan sejumlah tokoh yang terlebih dahulu mendukung Jokowi.
"Dahlan Iskan dan Anies Baswedan (beri dukungan), tidak ada yang ribut. Kenapa saya (beri dukungan) jadi heboh," ujar Ruhut saat konferensi pers di Menteng, Senin, 23 Juni 2014. "Artinya saya fenomenal."
Ruhut mencontohkan pemberitaan media ketika dua mantan peserta konvensi calon presiden Demokrat itu menyatakan dukungan kepada Jokowi. Menurut dia, dukungan itu tak banyak menyita perhatian media. Sekarang, kata Ruhut, dirinya menyatakan dukungan kepada Jokowi dan langsung disorot media. (Baca: Gabung ke Jokowi, Ruhut: Tak Ada Transaksi Politik)
Sebelum merapat ke Jokowi, Ruhut dikenal sebagai figur yang paling kencang meremehkan kemampuan mantan Wali Kota Solo itu. Dalam sejumlah pernyataannya ke media, dia menyebut Jokowi tak kompeten. Dia bahkan bertaruh Jokowi tak akan pernah menjadi calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. (Baca: Ini Aneka Pernyataan Sinis Ruhut ke Jokowi)
Ruhut mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi. Dukungan ini, kata Ruhut, disertai restu Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. SBY, kata dia, juga menganjurkan kader Demokrat tidak golput. Pria yang pernah menjadi aktor sinetron ini mengatakan percaya diri mampu memenangkan Jokowi dan Jusuf Kalla pada Pemilu 2014. (Baca: Dukung Jokowi, Ruhut Janji Tak Pindah Partai)
