TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari poros Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengatakan pemilihan presiden 9 Juli mendatang mempertaruhkan sejumlah hal, terutama ihwal pemerintah yang akan dibentuk nanti. Hal ini disampaikan Prabowo saat berpidato dalam kampanye terbuka di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad, 22 Juni 2014.
"Apakah bangsa Indonesia akan memiliki pemerintah yang bersih, pemerintah yang bukan pemerintah boneka, pemerintah yang akan membela kepentingan bangsa Indonesia," kata Prabowo. "Bukan pemerintah yang bisa disogok, bukan pemerintah yang bisa disuruh-suruh oleh bangsa lain, bukan pemerintah yang bisa menjual aset-aset negara."
Menurut Prabowo, ada pihak-pihak tertentu yang takut jika dia bersama Hatta Rajasa memenangi pemilihan presiden. "Mereka takut pemerintah yang bersih, mereka takut pemerintah yang akan membela rakyatnya sendiri, mereka suka dengan boneka-boneka," ujarnya.
"Saya bertanya, Saudara mau dipimpin boneka atau tidak?" ucap Prabowo. "Tidak!" teriak ribuan pendukungnya. Menurut Prabowo, ada yang selalu menganggap rakyat Indonesia bodoh dan bisa dibohongi. "Mereka selalu ingin membeli pemimpin-pemimpin kita."
"Mereka mengatakan kepala desa, lurah, bisa disogok; camat, bupati, bisa disogok; gubernur, menteri, bahkan jenderal-jenderal bisa disogok; dan di ujungnya mereka katakan nanti pemilihan umum kita tebar uang dan kita beli Republik Indonesia," ujar Prabowo.
Karena itu, menurut Prabowo, semua elemen bangsa bertanggung jawab untuk menegaskan kepada mereka yang punya pikiran seperti itu bahwa mereka telah menghina dan membeli bangsa Indonesia serta menanamkan boneka-boneka di Indonesia. "Kita harus menjawab kepada mereka, 'Tidak! Kali ini tidak! Kita ingin Indonesia berdiri dengan kehormatan, kita ingin menjadi negara yang sejahtera, kita ingin rakyat kita hidup dengan baik'."
PRIHANDOKO
Berita Terpopuler:
Jokowi Siapkan Pertanyaan Khusus untuk Prabowo
Perjalanan Spiritual ke Mekah, Ki Joko Bodo Tobat
Hasil Audit BPK, Kado Ulang Tahun buat Jokowi
Satelit Pantau 250 Hotspot, Riau Kembali Terancam
