TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polisi Republik Indonesia Jenderal Sutarman meminta bos sekaligus penggagas tabloid Obor Rakyat memenuhi panggilan dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri. "Kalau tidak datang hari ini akan dipanggil lagi, kalau tidak lagi datang, baru dijemput paksa. Dia punya hak sesuai aturan hukum untuk tidak memenuhi panggilan," ujarnya di Mabes Polri, Kamis, 19 Juni 2014.
Sutarman mengatakan bahwa proses pemeriksaan dari terlapor akan terus berjalan sesuai rencana. Tugas polisi untuk menjaga keamanan menjelang pilpres. "Apalagi kampanye hitam terus terjadi," ujarnya.
Menurut Sutarman, pemanggilan Setyardi ini menindaklanjuti laporan dari tim hukum calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla yang keberatan dengan tulisan di dalam tabloid Obor Rakyat dan melaporkannya dengan Pasal 310, 311, 156, dan 157 KUHP, UU Antidiskriminasi Ras, serta UU Pemilu.
Bareskrim juga akan memeriksa pihak terlapor lainnya, yakni Darmawan Sepriyossa yang membantu Setyardi menerbitkan tabloid yang menurut Dewan Pers bukan sebagai produk jurnalistik itu pada Jumat, 20 Juni 2014. "Tidak ada kepentingan apa pun. Ini murni," tegas Sutarman.
Sampai pukul 11.00 WIB, Setiyardi belum hadir di Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan. Padahal, Setiyardi dijadwalkan menjalani pemeriksaan pada pukul 09.00 WIB.
AMOS SIMANUNGKALIT
Berita lain:
Komnas HAM Akan Jemput Paksa Kivlan Zen, TNI Cuek
Pesan-Pesan Pro-Prabowo Menyusup di Facebook Tempo
Hindari Cuci Daging Ayam Sebelum Dimasak
Akan Ditutup, Pasukan Bintang Merah Kepung Dolly
Berjemur Telanjang, Wanita Ini Sebabkan Kemacetan
PKS: Mungkin Saja Suara Kami Bocor ke Jokowi
Berita terkait
Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo
15 menit lalu
Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.
Baca SelengkapnyaBertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan
1 jam lalu
Jokowi dan rombongan direncanakan mendarat di Pangkalan TNI Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan pada Ahad sore.
Baca SelengkapnyaKala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta
3 jam lalu
Di Bundaran HI, Jokowi berhenti sejenak untuk beristirahat dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya
Baca SelengkapnyaKetahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?
7 jam lalu
Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah
9 jam lalu
Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.
Baca Selengkapnya5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia
1 hari lalu
Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya
Baca SelengkapnyaPengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport
1 hari lalu
Pengamat energi UGM sebut pemerintah tegas terhadap larangan ekspor mineral mentah lain tapi lembek terhadap Freeport.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini
1 hari lalu
Prabowo menyebut Jokowi telah memberikan arahan kepada semua menterinya untuk memberikan data ke dirinya. Apa kata pakar?
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP
1 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?
Baca SelengkapnyaRespons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri
1 hari lalu
Wacana jumlah menteri Prabowo-Gibran yang mengalami penambahan ditanggapi berbagai pihak, mulai dari Jokowi sampai Mahfud MD.
Baca Selengkapnya