Demokrat Pilih Oposisi jika Jokowi Menang  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Rabu, 18 Juni 2014 15:50 WIB

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) didampingi Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan (kiri) dan Kristiani Herawati (Ani Bambang Yudhoyono) dalam acara pengumuman hasil konvensi Partai Demokrat di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat (16/5). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat terbelah dalam menyikapi dukungan dalam pemilu presiden 9 Juli 2014 mendatang. Jika pemilihan presiden dimenangi Jokowi, Demokrat memastikan diri sebaga oposisi. Alasannya, sejak awal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tak ingin berkoalisi dengan Demokrat. "PDIP tak mau berkomunikasi dengan kami," kata Ketua Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla saat dihubungi, Rabu, 18 Juni 2014.

Namun jika Prabowo terpilih sebagai presiden, maka Demokrat tetap menjadi bagian dari pemerintahan. "Mungkin Demokrat akan ditawari (masuk pemerintahan)," kata Ulil. Hasil sigi Indo Barometer menunjukkan, sebanyak 47,6 persen pemilih Demokrat lebih memilih Jokowi sebagai presiden. Di sisi lain, elite Demokrat justru memilih berlabuh ke Prabowo Subianto. "Akar rumput dan elite partai punya sikap politik berbeda-beda," ujarnya. (Baca: PKS: Mungkin Saja Suara Kami Bocor ke Jokowi)


Sesuai hasil rapat pimpinan nasional, Demokrat memutuskan partainya netral dalam pemilihan presiden. Tak ada kader Demokrat dalam pemilihan presiden kali ini. "Sikap berbeda itu bukan kontradiksi," ujar Ulil. (Baca: Elektabilitas Jokowi Turun di DKI, Ini Kata Ahok)

Sekitar 54 pengurus harian Demokrat mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Hatta Rajasa, Selasa, 17 Juni 2014. Sebanyak 115 anggota Fraksi Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat juga menyatakan dukungan kepada Prabowo-Hatta. Deklarasi ini belum seizin Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Ulil mengatakan Demokrat memang memilih netral. Tetapi, kader dan pengurus tetap bisa menyalurkan pandangan politik. Ulil tak menampik, sebagian besar elite Demokrat menjatuhkan pilihan kepada Prabowo. Perbedaan sikap elite dan akar rumput merupakan hal yang terjadi juga di partai lain. "Sikap partai tak bisa mengendalikan sikap politik personal anggota."

WAYAN AGUS PURNOMO

Berita lainnya:
Cak Lontong: Saya Tidak Merasa Lucu
Elektabilitas Jokowi Turun di DKI, Ini Kata Ahok
Suciwati: Penjahat Tak Bisa Jadi Pahlawan

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

18 Oktober 2019

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya