Jokowi dalam acara debat calon presiden di Jakarta, 15 Juni 2014. ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari poros koalisi PDI Perjuangan, Joko Widodo, menegaskan bahwa Kartu Indonesia Sehat (KIS) berbeda dengan Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial. "Beda dong, BPJS itu badannya, Kartu Indonesia Sehat itu programnya," katanya di sela-sela kampanye di Cirebon, Rabu, 18 Juni 2014.
Jokowi menilai salah satu program unggulannya saat menjadi gubernur, Kartu Jakarta Sehat, justru menjadi embrio bagi lahirnya BPJS. "Dulu KJS dijadikan embrio BPJS oleh Askes. Itu dikoreksi jadi pilot project. Tidak ada yang perlu dipertentangkan soal KIS. KIS itu sistem. Ini yang mau kita bangun," katanya.
Sebelumnya, juru bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta, Nurul Arifin, mengkritik program Kartu Indonesia Sehat milik Jokowi. Menurut dia, program tersebut telah termasuk dalam program BPJS pemerintah. Nurul menilai program itu tidak ada bedanya dengan program kesehatan dari pemerintah sekarang.
"Kartu sehat itu kebohongan besar Jokowi karena sudah jadi dalam bentuk BPJS. Kok, tega-teganya membajak karya parlemen dan pemerintah?" katanya setelah debat capres di Hotel Gran Melia Ahad lalu. Nurul mengatakan anggaran pemerintah saat ini telah menanggung biaya kesehatan rakyat miskin. Dengan begitu, ia menganggap program Kartu Indonesia Sehat yang dibanggakan Jokowi menjadi tak relevan.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.