Survei Ini Sebut Prabowo Ungguli Jokowi, Kenapa?  

Reporter

Jumat, 13 Juni 2014 09:40 WIB

Sejumlah wisatwan lokal membilas tubuhnya setelah mandi air panas di kota Sarein, Iran (11/9). AP/Ebrahim Noroozi

TEMPO.CO, Jakarta -- Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa diuntungkan oleh mandeknya kinerja partai poros PDI Perjuangan. Berdasarkan hasil sigi Lembaga Survei Nasional (LSN) awal Juni ini, partai-partai penyokong pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla belum mampu membuat suara konstituennya loyal.

"Hanya PDI Perjuangan sebagai pimpinan koalisi yang optimal menggerakkan konstituen," kata Gema Nusantara, peneliti LSN, saat memaparkan hasil surveinya di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis, 12 Juni 2014. Survei LSN dibuat pada 1-9 Juni terhadap 1.070 responden dengan margin of error di kisaran 3 persen.

Peneliti LSN lainnya, Dipa Pradipta, merinci lemahnya kinerja partai pengusung Jokowi-Kalla tampak dari dukungan di daerah padat. Daerah itu adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, dan Sulawesi Selatan. Di provinsi-provinsi tersebut, kata Dipa, Prabowo-Hatta meraih dukungan lebih banyak dibanding Jokowi-Kalla.

Suara pemilih dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, yang selama ini dianggap kuat ke Jokowi-Kalla lantaran keberadaan PKB dan kedekatan emosional dengan Jusuf Kalla, sudah bergeser ke Prabowo-Hatta. "Ini harus menjadi catatan bagi Jokowi-JK karena dukungan bulat pendukung tidak terbukti di lapangan," kata Dipa.

Lembaga survei pimpinan Umar S. Bakry ini juga menyimpulkan Prabowo-Hatta berhasil merebut suara cukup besar di basis Nahdlatul Ulama itu. Menurut Dipa, 48,4 persen pemilih di Jawa Timur condong ke pasangan Prabowo-Hatta. Kondisi ini, kata dia, selain dipengaruhi oleh kurang optimalnya mesin PKB, juga oleh peran kader partai itu, Mahfud Md., yang menjadi anggota tim sukses Prabowo-Hatta. (Baca: Jokowi Ungguli Prabowo di Semua Kantong Massa)

Mahfud batal menjadi calon presiden maupun wakil presiden oleh PKB. "Yang kami wawancarai mengaku kecewa dengan keputusan pimpinan PKB (Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB)," kata dia, sambil mengatakan bahwa Jusuf Kalla sebagai tokoh NU tidak mengubah perilaku pemilih warga Nahdliyin.

WAYAN AGUS PURNOMO

Berita Lain
Smartphone Mozilla Rp 295 Ribu Hadir di Akhir 2014
Uji Coba ke-26, Pelatih: Timnas U-19 Makin Bagus
Petir Bubarkan Pidato Pengukuhan Guru Besar SBY


Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

5 Maret 2018

Ditugaskan Prabowo Jadi Jurkam ke Jateng, Ini Janji Sandiaga Uno

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengatakan telah mendapat izin Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjadi juru kampanye di Pilkada tiap hari Minggu.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

2 Maret 2018

Fadli Zon Akui Ada Utusan Ajak Prabowo Jadi Cawapres Jokowi

Fadli Zon mengatakan tawaran agar Prabowo menjadi cawapres Jokowi ditolak karena akan menimbulkan oligarki.

Baca Selengkapnya

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

1 Maret 2018

Ketika Prabowo Hati-hati Tanggapi Usulan Jadi Cawapres Jokowi

Prabowo mengatakan dirinya akan mendengarkan suara partai soal pencalonannya maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

1 Maret 2018

Pilkada 2018, Prabowo Bakal Berkampanye untuk Sudrajat-Syaikhu

Prabowo mengatakan akan mendatangi kampanye sebanyak mungkin di Pilkada 2018 Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

27 Februari 2018

Soal Deklarasi Prabowo Jadi Capres, Fadli Zon: Masih Lama

Meski Gerindra sudah bergerilya, Prabowo masih belum menyatakan diri akan maju kembali di pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

26 Februari 2018

Gerindra Masih Cari Tanggal Deklarasi Prabowo sebagai Capres

Fadli Zon juga menuturkan pencalonan Prabowo sebagai capres merupakan harga mati bagi Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

26 Februari 2018

Bambang Soesatyo: Jokowi-Prabowo Pasangan Ideal

Menurut Bambang Soesatyo, pertarungan antara Jokowi dan Prabowo pada pemilihan presiden 2014 sempat menimbulkan gangguan dalam kinerja pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

24 Februari 2018

Jokowi Diprediksi Melenggang jika Head to Head dengan Prabowo

Pemilihan presiden 2019 diperkirakan akan membentuk dua poros, yaitu poros Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya