TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat tim pemenangan Prabowo-Hatta DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan tim Prabowo-Hatta sepakat kampanye hitam terhadap calon presiden Joko Widodo tak boleh terjadi di DKI Jakarta.
"Lulung cs setuju hal-hal seperti itu (kampanye hitam) tidak boleh terjadi di DKI," kata Ahok kepada Tempo pada Kamis, 5 Juni 2014. "Walaupun tersirat seolah-olah mereka setuju (kampanye hitam) terjadi di luar DKI."
Kampanye hitam yang dilemparkan kepada Jokowi antara lain keturunan Cina, membela kelompok Kristen, dan akan mengangkat pengikut Syiah menjadi Menteri Agama. (Baca: Pengamat: Kampanye Hitam terhadap Jokowi Membodohi)
Anggota tim pemenangang Prabowo-Hatta dari Partai Persatuan Pembangunan, Abraham Lunggana alias Lulung, menemui Ahok di ruang kerja PelaksanaTugas Gubernur DKI Jakarta, Balai Kota Jakarta, pada Rabu, 4 Juni. Lulung didampingi Triwisaksana dari Partai Keadilan Sejahtera dan Muhammad Taufik dari Partai Gerakan Indonesia Raya.
Pada kesempatan itu, menurut Ahok, dia memberikan pandangan bahwa strategi menebar kampanye hitam tidak akan manjur untuk merebut simpati publik. Cara itu justru blunder dan merugikan Prabowo. Ahok menuturkan kampanye dengan mengedepankan sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) akan membuat publik tak bersimpati kepada Prabowo-Hatta. (Baca: Jokowi: Jangan Remehkan Saya)
Ahok pun mengatakan umumnya para politikus menyukai segala isu yang bisa meraup dukungan walau harus menebar kampanye hitam. "Saya harap Pak Prabowo bukan seperti itu," ujarnya.
Soal tanggapan warga keturunan Cina di Jakarta, Ahok mengaku tidak tahu apakah mereka tersinggung dengan kampanye yang mendiskritkan kelompok minoritas tersebut. "Karena secara umum orang Tionghoa percaya tidak mungkin ada presiden orang Tionghoa," ujar Ahok. "Walau ada sekelompok kecil yang mudah percaya dan mendukung."
ALI ANWAR | JOBPIE SUGIHARTO
Berita Terpopuler
SBY Sebut Kinerja Sepuluh Kementerian Buruk
10 Langkah Menjaga Ginjal Tetap Sehat
Tertangkap Kamera, Harimau Jawa Belum Punah?
Ponsel Android Nokia XL Harga Promo di ICS 2014
Scout Willis Unggah Foto Topless Gadis Bali Kuno
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaAksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat
17 Maret 2019
Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.
Baca SelengkapnyaSiapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini
6 Februari 2019
Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.
Baca SelengkapnyaSetya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019
27 Maret 2017
Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaGagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019
22 Maret 2017
Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini
Baca SelengkapnyaTiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses
16 Januari 2017
RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?
10 September 2015
Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.
Baca SelengkapnyaKonflik Golkar dan PPP Bawa Efek Berantai
14 Desember 2014
Perebutan legitimasi ini juga berpeluang merembet.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo: Pemerintah Intervensi Konflik Partai
9 Desember 2014
Konflik terjadi di PPP dan Golkar.
Baca Selengkapnya