TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari koalisi pimpinan PDI Perjuangan, Joko Widodo, mengaku risih lantaran kerap diremehkan. Di hadapan ribuan pengusaha yang hadir di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Rabu malam, 4 Juni 2014, Jokowi mengatakan dia memang bertampang ndeso. Namun, lantaran bisnis ekspor-impor mebelnya sudah eksis 24 tahun, Jokowi merasa memiliki "rezeki dan otak internasional".
"Jadi, jangan ada yang meremehkan saya lagi," katanya, disambut tepuk tangan dan suara riuh rendah seluruh tamu.
Jokowi menyatakan selama ini dia memang merendahkan hatinya. Jika diejek, Jokowi tak lantas langsung membalas. "Saya hanya mengatakan, 'Yah, saya ini cuma tukang mebel," katanya, diikuti gelak tawa seluruh hadirin.
Tapi kini dia tak akan merendah melulu. "Lha wong saya merendah kok malah diinjak. Ya, enggak mau saya," katanya. "Gapapalah. Sekali-sekali saya harus sombong," katanya memecah tawa.
Sebelumnya, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memaparkan platform ekonomi yang mereka usung sebagai calon presiden dan wakil presiden di Ballroom 3 Hotel Ritz-Carlton, Rabu malam, 4 Juni 2014. Acara itu digagas para pengusaha seperti Ongki Soemarno, Rini Soemarno, dan Agustinus Irawan. Juga Andrinof Chaniago dan Anwar Nasution. Pertemuan itu digelar guna memberikan perspektif kepada masyarakat, khususnya pelaku bisnis dan profesional, dalam memahami arah kebijakan ekonomi yang ditawarkan Jokowi-Kalla.
Jokowi memang rentan diserang para lawan politiknya. Juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, pernah menyebut Jokowi sebagai orang yang klemar-klemer. Ruhut juga menyerang Jokowi dengan menyebutnya mencla-mencle. Musababnya, dulu Jokowi hanya mesam-mesem saat ditanya ihwal pencalonannya sebagai presiden. "Seperti orang yang terkena sawan," kata Ruhut.
Jokowi juga sering dikatakan tak layak jadi presiden lantaran tak bisa berorasi. "Semua tokoh bangsa bisa orasi," kata Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Dradjad Wibowo di Restoran Rarampa, Kebayoran Baru, Rabu, 4 Juni 2014. Bahkan, kata dia, tokoh panutan PDI Perjuangan, yakni Sukarno, adalah rajanya pidato. "Jokowi belum level jadi presiden," katanya.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Terpopuler:
Gelar 'Revolusi Wangi' Trio Lestari tanpa Jokowi
Scout Willis Unggah Foto Topless Gadis Bali Kuno
Sistem Cerdas ITB Urai Kemacetan Panjang
Ponsel Android Nokia XL Harga Promo di ICS 2014
Tertangkap Kamera, Harimau Jawa Belum Punah?