Pengamat: Kampanye Hitam terhadap Jokowi Membodohi  

Reporter

Editor

Sugiharto

Kamis, 5 Juni 2014 08:40 WIB

Syamsudin Haris. TEMPO/ Rully Kesuma

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsudin Haris, mengkritik maraknya penggunaan sentimen suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) untuk kampanye hitam guna menjatuhkan lawan politik. Menurut dia, tindakan itu hanya membuat bangsa ini jalan di tempat.

“Sangat disayangkan bahwa kompetisi pilpres bukannya mengadu gagasan tapi mengadu asal usul,” katanya kepada Tempo pada Kamis, 5 Juni 2014.

Ia menanggapi kampanye hitam terhadap calon presiden Joko Widodo yang tak kunjung reda sampai masa kampanye hari kedua. Isu SARA yang ditembakkan kepada Jokowi di antarnya dikabarkan keturunan Cina, beragama Kristen, dan berpihak kepada nonmuslim. (Baca: Jokowi: Jangan Remehkan Saya)

Kepala Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI ini mengatakan penggunaan isu kebencian terkait dengan SARA membodohi rakyat. Alasannya, isu itu tak relevan dengan syarat calon presiden dan wakil presiden. Berdasarkan konstitusi dan undang-undang, tak ada syarat yang berkaitan dengan latar belakang SARA tadi.

Masalah lainnya, menurut Syamsudin, kampanye hitam dengan isu SARA akan membuat suasana pemilihan umum menjadi panas lantaran masyarakat terprovokasi. Kualitas pemilihan umum juga akan rendah. “Yang harus kita usung itu lebih ke kapasitasnya, pemimpin yang punya konsep yang jelas, bukan latar belakangnya." (Baca: Ahok: Kampanye Hitam Tim Prabowo Blunder)

Meski diserang dengan isu SARA, tutur Syamsudin, elektabilitas Jokowi berdasarkan hasil survei sementara ini masih lebih tinggi ketimbang pesaingnya, Prabowo Subianto.

AISHA SHAIDRA



Berita Terpopuler:
SBY Sebut Kinerja Sepuluh Kementerian Buruk
10 Langkah Menjaga Ginjal Tetap Sehat
Tertangkap Kamera, Harimau Jawa Belum Punah?
Ponsel Android Nokia XL Harga Promo di ICS 2014

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

6 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

9 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

13 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

15 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya