Jokowi: Jangan Remehkan Saya  

Reporter

Kamis, 5 Juni 2014 06:56 WIB

Calon Presiden-Calon Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla bersama Ketua Dewan Syura PKB KH Azis Mansyur, dalam Silaturahmi Nasional Alim Ulama PKB untuk Pemenangan Jokowi-JK, di Jakarta, Selasa (3/6). Silatnas tersebut untuk memberikan dukungan kepada Calon Presiden PDI Perjuangan Joko Widodo dalam Pemilu Presiden pada 9 Juli 2014 mendatang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari koalisi pimpinan PDI Perjuangan, Joko Widodo, mengaku risih lantaran kerap diremehkan. Di hadapan ribuan pengusaha yang hadir di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Rabu malam, 4 Juni 2014, Jokowi mengatakan dia memang bertampang ndeso. Namun, lantaran bisnis ekspor-impor mebelnya sudah eksis 24 tahun, Jokowi merasa memiliki "rezeki dan otak internasional".

"Jadi, jangan ada yang meremehkan saya lagi," katanya, disambut tepuk tangan dan suara riuh rendah seluruh tamu.

Jokowi menyatakan selama ini dia memang merendahkan hatinya. Jika diejek, Jokowi tak lantas langsung membalas. "Saya hanya mengatakan, 'Yah, saya ini cuma tukang mebel," katanya, diikuti gelak tawa seluruh hadirin.

Tapi kini dia tak akan merendah melulu. "Lha wong saya merendah kok malah diinjak. Ya, enggak mau saya," katanya. "Gapapalah. Sekali-sekali saya harus sombong," katanya memecah tawa.

Sebelumnya, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla memaparkan platform ekonomi yang mereka usung sebagai calon presiden dan wakil presiden di Ballroom 3 Hotel Ritz-Carlton, Rabu malam, 4 Juni 2014. Acara itu digagas para pengusaha seperti Ongki Soemarno, Rini Soemarno, dan Agustinus Irawan. Juga Andrinof Chaniago dan Anwar Nasution. Pertemuan itu digelar guna memberikan perspektif kepada masyarakat, khususnya pelaku bisnis dan profesional, dalam memahami arah kebijakan ekonomi yang ditawarkan Jokowi-Kalla.

Jokowi memang rentan diserang para lawan politiknya. Juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, pernah menyebut Jokowi sebagai orang yang klemar-klemer. Ruhut juga menyerang Jokowi dengan menyebutnya mencla-mencle. Musababnya, dulu Jokowi hanya mesam-mesem saat ditanya ihwal pencalonannya sebagai presiden. "Seperti orang yang terkena sawan," kata Ruhut.

Jokowi juga sering dikatakan tak layak jadi presiden lantaran tak bisa berorasi. "Semua tokoh bangsa bisa orasi," kata Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Dradjad Wibowo di Restoran Rarampa, Kebayoran Baru, Rabu, 4 Juni 2014. Bahkan, kata dia, tokoh panutan PDI Perjuangan, yakni Sukarno, adalah rajanya pidato. "Jokowi belum level jadi presiden," katanya.

MUHAMMAD MUHYIDDIN




Berita Terpopuler:
Gelar 'Revolusi Wangi' Trio Lestari tanpa Jokowi
Scout Willis Unggah Foto Topless Gadis Bali Kuno
Sistem Cerdas ITB Urai Kemacetan Panjang
Ponsel Android Nokia XL Harga Promo di ICS 2014
Tertangkap Kamera, Harimau Jawa Belum Punah?

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

7 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

8 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

8 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

10 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

10 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

12 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

15 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

16 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

17 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

17 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya