Modal Awal Kampanye Prabowo-Hatta Rp 10 Miliar

Reporter

Editor

Anton William

Selasa, 3 Juni 2014 17:51 WIB

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menunjukkan sebuah mobil relawan kesehatan untuk berkeliling Pulau Jawa di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta (16/3). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara tim kampanye Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Thomas Djiwandono, mengatakan memiliki modal awal kampanye pasangan tersebut sebesar Rp 10 miliar. "Rinciannya, Rp 5 miliar dari pasangan calon, Rp 4,8 miliar dari badan usaha, dan Rp 200 juta dari simpatisan," ujar Thomas di gedung Komisi Pemilihan Umum, Selasa, 3 Juni 2014.

Menurut Thomas, ini adalah laporan awal dana kampanye yang dananya dihimpun sejak pasangan Prabowo-Hatta ditetapkan sebagai capres dan cawapres oleh KPU pada 31 Mei lalu. Tim, katanya, akan menyetor laporan dana kampanye yang terpakai pada 6 Juli mendatang.

Thomas mengatakan sumbangan untuk Prabowo-Hatta berasal dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, Partai Golongan Karya, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Keadilan Sejahtera. Di luar itu, katanya, terdapat 20 simpatisan yang ikut menyumbang dan satu badan usaha yang ikut menyumbang. (Baca: Anggota BPK Jadi Dewan Pakar Prabowo)

Komisi Pemilihan Umum menerima laporan awal dana kampanye dan rekening khusus dana kampanye dari masing-masing tim pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Hal ini dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden. Pasal 99 Undang-Undang tersebut menyebutkan tim sukses harus melaporkan penerimaan dana kampanye paling lambat satu hari sebelum kampanye dimulai. Kampanye pemilihan presiden dilaksanakan mulai Rabu, 4 Juni 2014. (Baca: PDIP Tuding Duit Hashim untuk Iklan Prabowo)

Kepala Biro Hukum KPU Nur Syarifah mengatakan lembaganya akan memverifikasi laporan dana kampanye yang dilaporkan tim sukses calon presiden. Langkah verifikasi berupa pengecekan kebenaran identitas para penyumbang dana kampanye. "Kalau ada sumber yang tidak jelas, kami akan minta untuk melengkapi, terutama dari Jokowi itu karena banyak dari uang masyarakat." (Baca: KPK Telaah Kekayaan Prabowo dan Jokowi)

Menurut dia, KPU bisa melarang calon presiden menggunakan dana kampanye. Hal ini, katanya, terjadi jika ada penyumbang yang tak ditemukan identitas dan keberadaannya.

TIKA PRIMANDARI

Terpopuler
PDIP: Tak Ada Perwira TNI di Tim Sukses Jokowi
Jakarta Bertabur Artis Bintang Dunia Juni Ini
Kasus Haji, Nama Honorer ini Identik dengan Mobil

Berita terkait

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

8 Juni 2022

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

8 Juni 2022

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

8 Juni 2022

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

7 Juni 2022

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

Politikus senior Gerindra Muhammad Taufik mengatakan jika harus bergeser, maka akan mencari partai yang nasionalis.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

7 Juni 2022

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemecatan M Taufik dari partai barurekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

2 Juni 2022

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mundur dari partainya demi bisa mendukung Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

2 Juni 2022

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

Mohamad Taufik dari Partai Gerindra menyatakan penggantiannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI sebagai hal biasa.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf

9 Oktober 2019

Prabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf

Sikap Prabowo Subianto akan disampaikan saat Rakernas Partai Gerindra 17 Oktober 2019.

Baca Selengkapnya

Mulan Jameela Gugat Gerindra, Peserta Sidang Belum Komplit

22 Juli 2019

Mulan Jameela Gugat Gerindra, Peserta Sidang Belum Komplit

Persidangan gugatan kader Partai Gerindra, termasuk penyanyi Mulan Jameela, sebelumnya ditunda.

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya