Calon Presiden Joko Widodo (kanan) berdiskusi dengan Juru Bicara kampanye Anies Baswedan (kiri) saat menaiki Bajaj di depan Kantor KPU, Jakarta (1/6). Usai dapatkan nomor urut Capres Cawapres, Jokowi menuju tempat berkumpul pendukungnya. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Eva Kusuma Sundari, mengatakan antusiasme para sukarelawan pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk menyumbang melalui transfer ke rekening donasi kampanye sangat luar biasa. "Ternyata rekening ini berdampak untuk membangkitkan keterlibatan masyarakat yang ingin mendukung Jokowi-JK," kata Eva saat ditemui di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Ahad, 1 Juni 2014.
Menurut Eva, rekening yang dibuka beberapa hari lalu ini sudah tersosialisasi dengan baik. Pada masa awal dibuka, kata Eva, dana yang masuk memang baru Rp 152 juta. (Baca: Isi Rekening DonasiJokowi-JK Baru Rp 152 Juta). Namun, Eva menambahkan, tadi malam dia mendapat laporan bahwa saat ini sudah ada sekitar Rp 1 miliar yang terkumpul di rekening tersebut.
Eva mengatakan lonjakan jumlah donasi yang sangat tajam itu membuat tim pemenangan Jokowi-JK semakin percaya diri karena hal itu menandakan dukungan untuk Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden semakin besar. Selain itu, Eva menerima laporan langsung dari rakyat yang ingin mengirim donasi ke rekening itu. "Ada tukang sate, ada tukang becak, dan bahkan ada pegawai negeri sipil turut menyumbang," ujar Eva.
Saat disinggung mengenai sumbangan yang mungkin masuk dari perusahan-perusahaan pendukung Jokowi-JK, Eva mengaku tidak mengetahui hal tersebut. "Kalau perusahaan itu jalurnya dari partai politik. Saya hanya berfokus mengurusi masyarakat dan relawan," kata Eva.
Sebelumnya, Eva mengatakan ide dasar pembukaan rekening tersebut adalah untuk melibatkan masyarakat secara langsung dalam kampanye Jokowi-JK. Ia juga mengemukakan alasan pemilihan Bank Rakyat Indonesia sebagai bank yang digunakan agar dapat menjangkau masyarakat yang berada di daerah. Selain itu, rekening ini mengandung pesan moral, "Kamu itu disumbang oleh masyarakat, jadi kalau terpilih jangan macam-macam."
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.