TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Amanat Nasional Amien Rais bahwa kontestasi pada pemilihan presiden seperti Perang Badar menuai protes.
"Pernyataan itu adalah provokasi menggunakan sentimen agama," kata juru bicara Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Abdul Kadir Karding, dalam siaran persnya, Kamis 29 Mei 2014, menanggapi pernyataan Amien.
Sebelumnya, ketika menghadiri acara Isra Mi'raj di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad lalu, Amien mengatakan pemilihan presiden seperti Perang Badar. Amien lantas mengajak hadirin memilih Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. (Baca: Din Pertanyakan Sikap Ekstrem Amien Rais)
Perang Badar adalah pertempuran besar pertama umat Islam bersama Nabi Muhammad SAW melawan musuh-musuhnya pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah. Pasukan kecil kaum muslim yang berjumlah 313 orang menghadapi pasukan Quraisy dari Mekah yang jumlahnya 1.000 orang. Setelah bertempur habis-habisan sekitar dua jam, pasukan muslim bisa menghancurkan barisan Quraisy.
Menurut Karding, perang Badar adalah perang suci dalam sejarah Islam. Maka penggunaan frasa itu oleh Amien Rais tak cocok dengan kondisi pemilihan presiden saat ini. Pemilihan presiden bukanlah perang yang ada korban jiwa dan pemenang yang hura-hura. Kontestasi calon presiden dan wakil presiden mesti diniatkan untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. "Ini adalah fastabiqul khairat (berlomba-lomba membuat kebajikan). Jangan mengadu domba rakyat."
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini pun menilai Amien Rais, yang juga mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, tak sepantasnya berpikir sektarian dan menyinggung SARA. Sebagai tokoh nasional, Amien Rais seharusnya bisa menjadi katalisator bagi terciptanya suasana kondusif menjelang pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang. Pola-pola pendekatan sentimen SARA, kampanye hitam, dan saling serang antarpendukung calon presiden harus dienyahkan. "Lebih baik capres dan cawapres serta para tim sukses mengedepankan visi-misi dan gagasan serta komitmen membangun bangsa."
Selain Partai Gerakan Indonesia Raya dan Partai Golkar, mayoritas partai berideologi Islam menyokong pasangan ini, yakni Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Bulan Bintang. Sedangkan Jokowi-Kalla dimajukan oleh PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. (Baca: Prabowo Beri Sinyal Partai Demokrat Bakal Merapat)
IRA GUSLINA SUFA
Berita Terpopuler:
Kasus Haji, KPK Pegang Bukti Penting Peran Anggito
Cokelat Cadbury Mengandung Babi?
Anggun Raih Penghargaan di World Music Awards
Istri Anggito Abimanyu Ikut Haji Gratis?
Berita terkait
Partai Ummat dan Keluarga Bantah Kabar Amien Rais Meninggal: Pak Amien Sehat
22 hari lalu
Pendiri sekaligus Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais dikabarkan meninggal dunia.
Baca Selengkapnya78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998
25 hari lalu
Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.
Baca SelengkapnyaPeran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X
56 hari lalu
Simak peran empat tokoh Deklarasi Ciganjur Megawati, Gus Dur, Amien Rais, Sultan HB X untuk mengakhiri pemerintahan Orde Baru. Berikut 8 pemikirannya.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pemilu 2024, Amien Rais: Menampakkan Kebodohannya
26 Januari 2024
Amien Rais, menyebut Presiden Jokowi telah menunjukkan kebodohan dan ambisinya mempertahankan kekuasaan.
Baca SelengkapnyaSiapa Tokoh Tergabung di Petisi 100 yang Usulkan Pemakzulan Jokowi? Berikut Keseratus Namanya
17 Januari 2024
Petisi 100 gerakan yang mendesak DPR dan MPR untuk pemakzulan Jokowi, berikut 100 nama mereka, ada mantan KSAD, eks Danjen Kopassus, Guru Besar UI.
Baca SelengkapnyaHitler dari Partai Demokrat Kembali Nyaleg di Pemilu 2024
11 Desember 2023
Hitler Nababan, kader Partai Demokrat kembali nyaleg. Di Pemilu 2024, ia akan bersaing di daerah pemilihan tujuh Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMahfud MD sampai Anies Baswedan Sederet Alumni HMI Terjun ke Dunia Politik
1 Desember 2023
HMI organisasi mahasiswa yang didirikan Lafran Pane pada 5 Februari 1947. Mahfud MD hingga Anies Baswedan, alumni HMI di dunia politik.
Baca SelengkapnyaKunjungi Abu Bakar Ba'asyir di Ngruki, Amien Rais Kenang Masa Mahasiswa dan Aktivitas di HMI
26 November 2023
Pertemuan Amien Rais dan Abu Bakar Ba'asyir berlangsung selama sekitar 1 jam di Gedung Darul Hikmah dalam suasana penuh keakraban.
Baca SelengkapnyaPrabowo Klaim Akrab dengan Para Ketum PP Muhammadiyah, dari Amien Rais hingga Din Syamsuddin
24 November 2023
Prabowo Subianto mengklaim pihaknya akrab dengan tokoh-tokoh yang pernah menjabat sebagai ketua umum PP Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaSoetrisno Bachir, Tokoh Muhammdiyah yang Jadi Wakil Ketua Dewan Penasihat Timnas AMIN
22 November 2023
Soetrisno Bachir masuk ke dalam struktur Timnas AMIN, berbeda pilihan dengan PAN.
Baca Selengkapnya