Pernah Dipecat, Pengamat: Prabowo Tak Layak Capres

Reporter

Senin, 26 Mei 2014 09:57 WIB

Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada para media usai mengikuti Perayaan hari ulang tahun Kopassus ke 61 di Markas Besar Cijantung, Jakarta, (16/04). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Hukum Tata Negara Refly Harus mengatakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto tak layak jadi calon presiden. Alasannya Prabowo pernah diberhentikan dengan tidak hormat dari kemiliteran. “Itu tidak layak secara hukum dan etika ketatanegaraan,” kata Reflly saat dihubungi Senin, 26 Mei 2014.

Menurut Refly pemecatan menunjukkan seseorang pernah dianggap tak memenuhi kriteria sebagai pejabat pemerintahan. Orang yang sudah dipecat seharusnya tak bisa lagi melamar dalam jabatan lain di pemerintahan. Apalagi melamar sebagai calon presiden.

Sayangnya, kata Refly, aturan tentang syarat pencalonan presiden seperti diatur Undang-Undang Nomor 42 tahun 2008 tak secara spesifik mencantumkan larangan pejabat yang pernah dipecat maju calon presiden. Aturan itu hanya memuat bahwa calon presiden dan wakil presiden tak pernah melakukan perbuatan tercela. Dalam bagian penjelasan perbuatan tercela yang dimaksud merujuk pada perbuatan yang melanggar norma agama, adat, dan susila. “Kalau rujukannya hanya norma susah dipakai karena tidak jelas ukurannya," kata dia.

Refly juga mengatakan, selain tak diatur spesifik, KPU juga tak bisa menggugurkan pencalonan Prabowo lantaran belum ada hukum positif yang menjerat Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya itu. Pemecatan Prabowo kata Refly baru sebatas sanksi administratif di kemiliteran. Sedangkan proses hukum dan pengadilan terhadap dugaan keterlibatan Prabowo dalam pelanggaran HAM atas penculikan aktivis ’98 belum pernah diproses pengadilan.

Saat ini Prabowo sudah resmi mendaftar sebagai calon presiden ke Komisi Pemilihan Umum. Prabowo maju didampingi Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa. Pasangan yang diusung Gerindra, PAN, PPP, PKS, Golkar, dan PBB ini bakal melawan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang diusung PDIP, PKB, NasDem dan Hanura. Sesuai jadwal pilpres bakal digelar pada 9 Juli mendatang.

IRA GUSLINA SUFA



Terpopuler
Jadi Bintang Porno, Remaja 19 Tahun Bunuh Diri
Protes Rambut Kemaluan di Makanan, KFC Pecat Staf
Putin dan Pangeran Charles Terlibat 'Perang' Kata

Berita terkait

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

23 Juli 2018

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar menjelaskan soal pengangkatan menantu AM Hendropriyono, Andika Perkasa menjadi Pangkostrad.

Baca Selengkapnya

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

23 Juli 2018

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

Serah terima jabatan itu, kata KASAD Jenderal Mulyono, untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dan penyegaran di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

22 Juli 2018

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

Tiga orang Letnan Dua Cpn, Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani akan menjadi juru terbang perempuan pertama di lingkungan TNI AD.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

22 Juli 2018

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

Letnan Satu Cpn Alexius Darma menceritakan pengalamannya berlatih menerbangkan Helikopter Apache AH-64E tanpa melihat.

Baca Selengkapnya

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

22 Juli 2018

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

Para teknisi belajar mengenai seluk beluk helikopter Apache selama 6 sampai 8 bulan di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

21 Juli 2018

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

TNI AD mengandangkan delapan Helikopter Apache AH-64E terbarunya di Skuadron 11/Serbu, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani.

Baca Selengkapnya

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

21 Juli 2018

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

Penerbang TNI AD yang telah menjalani pelatihan di Amerika selama 10 bulan sudah punya kemampuan menerbangkan Helikopter Apache.

Baca Selengkapnya