TEMPO.CO, Surakarta - Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mendesak agar semua calon presiden menjadikan masalah perlindungan anak menjadi agenda utama saat terpilih. Besarnya kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi akhir-akhir ini harus segera diatasi.
"Kepedulian para calon presiden pada persoalan kekerasan terhadap anak belum terlihat dalam visi dan misinya," kata Arist saat ditemui di Surakarta, Kamis, 22 Mei 2014. Padahal, pihaknya melihat bahwa kasus kekerasan terhadap anak sudah dalam kondisi darurat. (Baca juga: Komnas Anak Desak Kasus JIS Segera Direkonstruksi)
Dia mencatat bahwa dalam empat bulan terakhir terdapat 689 kasus kekerasan terhadap anak. "Dari jumlah tersebut, 52 persen di antaranya adalah kekerasan seksual," katanya. Kondisi tersebut sudah sangat meresahkan masyarakat sehingga perlu segera diatasi.
Sedangkan kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi pada tahun ini mengalami perubahan pola. "Tahun lalu kasusnya didominasi kekerasan seksual yang dilakukan oleh keluarga atau incest," katanya. Sedangkan saat ini kasus yang mengemuka adalah kasus-kasus sodomi.
Hal yang menjadi perhatian adalah banyaknya predator fedofilia yang beredar di lokasi-lokasi yang selama ini dinilai aman. "Termasuk di sekolah," katanya. Dia mengaku sangat mendukung penerapan hukuman kebiri suntik kepada para fedofilia. (Baca juga: Lagi, Siswa Sekolah Internasional Korban Kekerasan)
AHMAD RAFIQ
Berita Terpopuler
Jika Terpilih, Prabowo Boleh Masuk Amerika Serikat
Dilaporkan ke Polisi, Ahok Tantang Balik Udar
Malaysia Hentikan Pembangunan Mercusuar di Tanjung Datu
Berita terkait
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaKak Seto Inginkan Satgas Perlindungan Anak Sampai Tingkat RT
28 Agustus 2021
Melihat tingkat kekerasan terhadap anak terus meningkat, Kak Seto menginginkan Indonesia memiliki Satgas Perlindungan Anak hingga tingkat RT.
Baca SelengkapnyaAduannya soal Anjay Dijawab Komnas Anak, Lutfi Agizal: Alhamdulillah
29 Agustus 2020
Laporan Lutfi Agizal soal kata anjay akhirnya dijawab Komnas Perlindungan Anak pada Sabtu, 29 Agustus 2020, lewat rilis resmi mereka.
Baca SelengkapnyaIngin Advokasi Anak Tahanan Rusuh 22 Mei, KPA Akan Usahakan Ini
24 Juli 2019
Komnas Perlindungan Anak berkonsentrasi ingin membebaskan anak yang disangka melakukan tindakan melanggar hukum.
Baca SelengkapnyaAda Anak-anak dalam Demo Rohingya, KPAI: Itu Melanggar Hak Anak
4 September 2017
Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Arist Merdeka Sirait menyayangkan dilibatkannya anak-anak dalam aksi demonstrasi di depan Kedubes Myanmar.
Baca SelengkapnyaTergiur Sate Ayam, Siswi SD Dicabuli Sebelum Sekolah
14 Agustus 2017
Seorang bocah kelas 1 SD dicabuli pedagang sate sebelum
sekolah.
KPAI Berharap Tak Ada Bullying dalam Orientasi Siswa Baru
11 Juli 2017
Untuk sekolah yang melakukan orientasi peserta didik baru, KPAI mengimbau agar dipastikan tidak ada bullying.
Baca SelengkapnyaSembilan Tip Libur Lebaran Ramah Anak ala KPAI
28 Juni 2017
Komisi Perlindungan Anak Indonesia memberikan sembilan kiat libur Lebaran bersama keluarga yang ramah anak. Apa saja?
Baca SelengkapnyaIni Tips Mudik Nyaman dan Ramah Anak versi KPAI
22 Juni 2017
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan sejumlah tips ke keluarga mudik lebaran yang membawa anak agar menerapkan perilaku ramah anak.
Baca Selengkapnya