Jokowi Jadi Bahasan Warga Austria  

Reporter

Kamis, 22 Mei 2014 23:08 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, usai memberikan keterangan pers usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta (13/5). Jokowi mengajukan cuti karena merasa dalam waktu dekat akan disibukkan agenda kampanye sebagai capres PDIP di pilpres 9 Juli nanti. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Wina - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo--yang akrab disapa Jokowi, menjadi bahasan dalam diskusi film dokumenter Jakarta Disorder yang berlangsung di Filmhauskino Am Spittelberg, Wina, Austria, Rabu malam, 21 Mei 2014.

"Apa saja yang sudah dilakukan oleh Jokowi? Seperti apa Jokowi sekarang?" tanya seorang peserta diskusi yang merupakan warga Austria.

Narasumber yang hadir menceritakan bahwa Jokowi sudah membangun rumah susun murah bagi para korban gusuran, termasuk membangun sejumlah taman kota. "Jokowi juga merevitalisasi waduk guna mencegah banjir," ujar Sri Tjahjani Kuhnt Saptodewo, seorang narasumber dari Weltmuseum Wina.

Narasumber lainnya, Martin Slama, peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan Austria, juga menjelaskan bahwa Jokowi sekarang sedang mengikuti kontestasi pemilihan presiden. "Dia menjadi calon presiden idola kaum marginal dan kelas menengah Jakarta," kata ahli sosial antropologi ini. (Baca: Setelah Tes Kesehatan, Jokowi Minum Jamu Beras Kencur)

Diskusi yang diikuti sekitar 40 warga Austria itu akhirnya juga melebar soal perpolitikan di Indonesia. Termasuk peluang Jokowi dalam pemilihan presiden mendatang. Seorang peserta diskusi juga menanyakan bagaimana kondisi militerisme di Indonesia. Dia bahkan penasaran apakah Satpol PP itu lembaga swasta atau pemerintah.

"Satpol PP seperti polisi yang menjaga ketertiban sarana perkotaan," jawab Martin.

Film Jakarta Disorder sejatinya berkisah tentang kondisi rakyat miskin kota dan perjuangan mereka melawan rencana penggusuran yang diorganisasi oleh Urban Poor Consortium (UPC). Film berdurasi 87 menit ini memotret kehidupan warga di sudut-sudut kumuh Jakarta, seperti di Muara Baru, Penjaringan, dan Warakas.

Pengambilan gambar utamanya berlangsung pada 2009, terutama periode sebelum pemilihan umum, hingga 2012 saat Jokowi mulai berkampanye mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Tak hanya mengangkat kisah nyata kehidupan warga Jakarta yang terpinggirkan, film ini juga mengaitkannya dengan perjuangan mereka bersama UPC guna mewujudkan hidup layak. Film besutan Ascan Breuer ini mendapat respons yang cukup signifikan dari warga Austria. Selain di Wina, film ini juga diputar Filmzentrum im Rechbauerkino, Graz, Austria.

"Rencananya, Juni mendatang akan diputar juga di beberapa kota lain, seperti Klagenfurt dan Raab," kata Victor Jaschke, asisten sutradara.

TITO SIANIPAR (WINA)




Berita Terpopuler
Dilaporkan ke Polisi, Ahok Tantang Balik Udar

Tekan Inflasi Jakarta, Jokowi Dipuji Mendagri

Jupe Pengin Jadi Istri Prabowo

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

3 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

7 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

9 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

19 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

20 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

21 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya