Calon Presiden Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sesi foto bersama seusai mendeklarasikan diri sebagai Capres dan Cawapres di Gedung Joeang 1945, Jakarta Pusat, (19/5). Jokowi resmi menyatakan Jusuf Kalla sebagai pendampingnya untuk Pilpres mendatang. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Surabaya - Sejumlah aktivis mendeklarasikan terbentuknya Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia (Seknas Jokowi).
"Seknas Jokowi Surabaya sebetulnya sukarelawan untuk memenangkan Jokowi," kata Ketua Seknas Jokowi Surabaya Diana Avesasa kepada Tempo, Rabu, 21 Mei 2014. (Baca: Dukung Jokowi-JK, PKB Tegal Gandeng 999 Kiai)
Diana mengklaim Seknas Jokowi secara nasional telah mempunyai sekitar 300 perwakilan di kota/kabupaten se-Indonesia. Jumlah tersebut diharapkan mampu memberikan opini building tentang pandangan ataupun pendidikan politik kepada masyarakat, terutama terkait dengan program-program yang nantinya diusung oleh Jokowi ketika menjadi presiden.
Anggota Seknas ini adalah para mantan aktivis mahasiswa 98, Hengky Kurniadi; calon anggota DPR RI, Dian Nuswantiri dari Pusham Ubaya yang juga seorang aktivis; Airlangga Pribadi, dosen Ilmu Politik Universitas Airlangga; dan beberapa elemen seperti elemen petani dan nelayan.
Henky Kurniadi mengatakan semua elemen, mulai seniman, mahasiswa, aktivis, dan lainnya, agar dapat bersinergi dengan gerakan sukarelawan Jokowi. "Saya di Seknas ini sebagai tim ahli saja, pendorong saja. Pokoknya tut wuri handayani dengan teman-teman pengurus Seknas," ujarnya.
Acara Seknas dimulai sekitar pukul 12.00 WIB, dibuka dengan pembacaan sebuah puisi oleh seorang pengurus Seknas, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan Seknas Jokowi-Jusuf Kalla Surabaya. Pernyataan itu berisi beberapa poin rekomendasi yang akan disampaikan kepada Jokowi. Acara deklarasi tersebut dihadiri sekitar 75 orang. (Baca: 9 dari Jokowi, 8 dari Prabowo)