PDIP Pro-Mega Menolak Dukung Jokowi-JK

Reporter

Rabu, 21 Mei 2014 18:59 WIB

Calon Presiden Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (kiri) dan Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) dalam sesi foto bersama seusai mendeklarasikan diri sebagai Capres dan Cawapres di Gedung Joeang 1945, Jakarta Pusat, Senin (19/5). Jokowi resmi menyatakan Jusuf Kalla sebagai pendampingnya untuk menghadapi Pilpres mendatang. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Malang - Kader-kader PDI Perjuangan yang tergabung dalam Pro-Megawati (Promeg) menolak mendukung pasangan calon presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Sikap menolak mendukung Joko Widodo alias Jokowi itu karena sedari awal mereka lebih memilih mendukung Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan. "Saya dihubungi pengurus PDIP dan kawan-kawan pergerakan saya dulu. Saya dirayu ikut gabung mendukung Jokowi," kata koordinator Promeg Jawa Timur, Bido Swasono, Rabu, 21 Mei 2014.

Para pengurus PDIP yang merayu itu, kata Bido, berasal dari Jawa Timur dan Jakarta. Mereka berharap Promeg ikut dalam satu barisan lantaran pasangan Jokowi-JK dikeroyok partai-partai yang pro pada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Pengurus tersebut, kata Bido, mengaku kewalahan menghadapi gempuran habis-habisan yang dilakukan kubu lawan. "PDIP dikeroyok habis-habisan, itu salah siapa," kata Bido. (Baca: Kecewa Jokowi, Pro-Mega Boikot Kampanye PDIP)

Menurut Bido, Jokowi-JK dikeroyok karena pendukung Jokowi (Projo) tidak sabar ingin segera mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai calon presiden. Padahal, kata Bido, jika penetapan Jokowi dilakukan setelah pemilu legislatif, ceritanya akan berbeda. Apalagi Jokowi Effect dia anggap tidak mampu mendongkrak perolehan suara PDIP sesuai target yang telah ditetapkan. Karena itu, menurut Bido, Promeg konsisten golput pada pemilu legislatif maupun presiden. (Baca: Pro-Mega Tuding Projo Cuma Kejar Jabatan)

Tentang pasangan Jokowi-JK sendiri, Bido menolak mengomentari. Menurut dia, sikap golput Promeg secara tak langsung bakal menggembosi suara PDIP. Namun, meski golput, Promeg tidak akan mengalihkan dukungan kepada kompetitor Jokowi-JK. "Saya tidak memberi komando secara langsung, tapi mereka (Promeg) pasti golput," kata Bido.

Bido mengklaim bahwa Promeg memiliki ratusan ribu simpatisan. Basis Promeg, kata dia, tersebar di sejumlah daerah, terutama di Surabaya meliputi Benowo dan Pendegiling. Sebagian dari mereka ikut terlibat mempertahankan kantor PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta, saat peristiwa 27 Juli 1996 (Kudatuli). (Baca: Pro-Mega Diminta Patuhi Keputusan Partai)

EKO WIDIANTO


Berita Terpopuler:
Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri
Kecewa pada PKB, Mahfud: Selesai Tugas di Partai
ITB Tak Otomatis Terima Siswa Bernilai UN Tinggi
Aplikasi Android Ini Bikin Ahok Ogah Blusukan










Advertising
Advertising

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.

Baca Selengkapnya

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.

Baca Selengkapnya

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.

Baca Selengkapnya

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.

Baca Selengkapnya

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.

Baca Selengkapnya

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.

Baca Selengkapnya