Ketua Umum Partai Gerindra Prof Suhardi. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Suhardi menyatakan Gerindra menerapkan tiga strategi politik untuk memenangkan duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Ketiga strategi tersebut yakni perang darat, perang udara, dan siluman.
"Kami berharap Prabowo-Hatta lebih memungkinkan untuk menang dengan strategi ini," kata Suhardi saat dihubungi, Selasa, 20 Mei 2014. (Baca: Prabowo Teken Dukungan 6 Partai)
Strategi siluman, kata dia, dilakukan dengan mempertontonkan segala program dan kebijakan prorakyat di hadapan publik. Dengan begitu, para tokoh berpengaruh di semua lini, termasuk di partai lain, memilih bergabung walaupun tidak diajak secara langsung. "Strategi siluman ini dilakukan dengan cara kelihatan tetapi sebenarnya tidak," ujarnya, tanpa menjelaskan lebih jauh kalimat tersebut.
Suhardi mengakui strategi siluman ini digunakan Gerindra sehingga bisa menggaet dukungan dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. dan pendangdut Rhoma Irama. Kedua tokoh nasional tersebut sebelumnya digadang-gadang sebagai calon presiden oleh Partai Kebangkitan Bangsa. "Sasarannya memang tokoh-tokoh yang menjadi panutan," ucapnya.
Adapun strategi politik perang darat, kata dia, dilakukan dengan menghimpun kekuatan lewat ajakan langsung kepada sejumlah pihak untuk bergabung dengan Gerindra. Sedangkan strategi perang udara, dia melanjutkan, dipraktekkan dengan memainkan opini publik baik di media sosial maupun media massa. (Baca: Alasan Prabowo-Hatta Daftar ke KPU di Menit Akhir)
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.