Jika ke Prabowo, Demokrat Jadi Lawan Berat Jokowi  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 19 Mei 2014 20:58 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ani Yudhoyono melemparkan bola saat menjadi juru kampanye terbuka di Lapang Tegalega, Bandung, Jawa Barat (30/3). Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan tujuh kabar di depan sekitar para kader, simpatisan dan warga, yaitu soal Pembangunan jalan wilayah selatan Jawa Barat, Pembangunan rel ganda kereta api, Waduk Jatigede, Bandara Kertajati, Universitas Siliwangi Tasikmalaya dan Politeknik Subang, 86,4 juta orang sudah bisa mendapatkan jaminan kesehatan, dan Undang-undang Desa. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Pakar politik dari Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf, mengatakan, jika bergabung dengan kubu Prabowo-Hatta, Partai Demokrat akan menjadi lawan berat bagi Jokowi-Jusuf Kalla. "Kalau Demokrat merapat ke Prabowo, akan menjadi lawan berat Jokowi-JK," katanya di Bandung, Senin, 19 Mei 2014.

Dia beralasan, dengan terlibatnya Partai Demokrat, berarti ketua umum partai itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, juga ikut terlibat. "Kalau SBY ikut maju, ini artinya sudah sedikit-banyak meringankan kerja Prabowo dan kawan-kawan," katanya.

Menurut Asep, kans bergabungnya Partai Demokrat ini terbuka berkat langkah Prabowo mengambil Hatta Rajasa sebagai calon wakil presidennya. Hatta merupakan besan SBY. "Hatta Rajasa digandeng, masak sih gak bisa ngajak Demokrat," katanya.

Asep mengatakan pemilu legislatif kemarin sudah membuktikan peran SBY. Menurut analisisnya, faktor SBY-lah yang menahan anjloknya suara Partai Demokrat di tengah maraknya isu dugaan korupsi yang nyaris merata melanda semua lini partai itu, sehingga parati biru itu masih bisa meraup perolehan suara menembus 10 persen. "Kalau tidak ada itu, (perolehan suaranya) bisa di bawah 5 persen," katanya.

Menurut Asep, jika Demokrat memilih menjadi penonton, Jokowi-JK nyaris tidak tertandingi. Dia beralasan, hasil sigi berbagai lembaga survei menempatkan pasangan itu di posisi teratas. "Dari situ saja di atas kertas Jokowi itu kuat," katanya.

Asep menyarankan Partai Demokrat menggunakan haknya mendukung salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden yang ada saat ini. Sebab, sebagai partai politik yang memenangi kursi di parlemen, kata Asep, Demokrat wajib terlibat dalam pemilu presiden. "Kalau hanya menjadi penonton, dia tidak menjalankan fungsinya sebagai partai politik," katanya.

Ihwal pemilihan Hatta Rajasa oleh Prabowo, Asep menilai keputusan itu sudah optimal bagi mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu. Menurut dia, PKS yang menyorongkan tiga calon malah menyulitkan Prabowo dalam memilih, sehingga malah cenderung mengabaikan usul itu. Adapun pemilihan Suryadharma Ali riskan mengingat adanya kekisruhan di lingkup internal partai yang dipimpinnya belum lama ini. "Yang paling optimal memang memilih Hatta," katanya.

AHMAD FIKRI






Berita Terpopuler:
Profil Wisnu Tjandra, Bos Artha Graha yang Hilang
Polisi Cari Petinggi Artha Graha yang Hilang
Akbar: Rapat Pimpinan Nasional Golkar Aneh

Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya