Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto tiba di kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera di Jalan TB Simatupang, Jakarta, Sabtu (17/5). TEMPO/Aditia Noviansyah
"Bagi-bagi tugas, bukan kursi. Indonesia kan besar dan luas," kata Fadli sebelum deklarasi calon wakil presiden di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Senin, 19 Mei 2014.
Fadli menyatakan pembagian tugas itu tidak sama dengan bagi-bagi kursi menteri. Menurut dia, poros koalisi Gerindra dibentuk bukan berdasarkan politik transaksional, melainkan berdasar kesamaan visi dan misi partai.
Fadli juga menegaskan koalisi antarpartai tak sekadar berkutat soal kursi. Koalisi lebih mengedepankan proses membangun Indonesia ke depan. Koalisi juga tidak bisa dipegang oleh satu partai saja. “Jadi harus berbagi tugas dengan partai lain dan para pemangku kepentingan,” katanya.
Partai Golkar hadir dalam deklarasi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai capres-cawapres Partai Gerindra. Partai Golkar diwakili oleh Sekretaris Jenderal Idrus Marham. Idrus Marham menyatakan dukungan Golkar untuk pencalonan Prabowo-Hatta.
Ketua Umum Gerindra Suhardi mengatakan, jika partai bergabung dengan Gerindra, "Kekuatan pemerintahan ke depan akan kuat."
Pasangan Prabowo-Hatta akan mendaftarkan pencalonan mereka ke Komisi Pemilihan Umum pada Selasa, 20 Mei 2014. Sebelum menuju kantor Komisi, rombongan akan salat zuhur berjemaah di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, lalu menyambangi Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. "Dari Museum ke KPU, Pak Prabowo dan Pak Hatta akan jalan kaki," ujar Fadli.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.