Bakal capres PDI Perjuangan, Jokowi Widodo melakukan ziarah dan tahlil di depan makam Gus Dur di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, (3/5). Tempo/ISHOMUDDIN
TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari Universal Broker Indonesia, Satrio Utama, mengatakan pasar diprediksi akan bergerak positif jika calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, menggandeng calon wakil presiden dari luar partai.
"Pelaku pasar tentunya ingin melihat Jokowi mampu menggandeng seluruh pihak dalam pemerintahannya,” kata Satrio saat dihubungi, Ahad, 18 Mei 2014.
Salah satu tokoh yang menurut Satrio diinginkan oleh pasar adalah Jusuf Kalla. Selain faktor non-Jawa dan dari luar PDI Perjuangan, elektabilitas serta rekam jejak Jusuf Kalla juga akan menjadi pertimbangan. Jokowi yang berasal dari Jawa, kata dia, membutuhkan pendamping dari luar Jawa. (Baca: Analis: Pasar Menolak Cawapres Suka Mendominasi)
Wacana pencalonan Puan Maharani, menurut Satrio, justru akan direspons negatif oleh pasar. Puan kurang disukai karena masih satu partai dengan Jokowi. Respons pasar diprediksi juga akan negatif bila calon berasal dari kalangan militer. Saat ini calon militer dinilai berbeda dengan beberapa tahun lalu yang mampu mengakar hingga ke rakyat kecil. Padahal Jokowi membutuhkan pendamping yang mampu menarik massa dari kalangan akar rumput.
Hari ini, Senin, 19 Mei 2014, bertepatan dengan rencana pengumuman calon wakil presiden Jokowi, Satrio memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan berada pada titik support 4925 serta resisten pada level 5050-5100. Perdagangan Jumat lalu ditutup menembus batas psikologis pada level 5031 seiring semakin pastinya arah koalisi partai politik. (Baca: Jokowi Cawapres Harus Sesuai Keinginan Masyarakat)
Pada Jumat lalu, aksi beli asing mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp 1,2 triliun. Namun hal tersebut belum bisa dipastikan apakah terdampak faktor politik atau akumulasi dua hari. Sebab, pada Kamis, 17 Mei 2014, perdagangan tutup lantaran libur perayaan Waisak. “Kita lihat nanti setelah pengumuman cawapres Jokowi. Kalau aksi belinya di atas Rp 600 miliar berarti pasar memang merespons positif.”
