5 Opsi Ini Dibahas di Rapimnas Demokrat  

Reporter

Minggu, 18 Mei 2014 05:33 WIB

Megawati Soekarnoputri bersama Capres PDIP Jokowi Widodo, Puan Maharani, Surya Paloh dan Muhaimin Iskandar (kiri), saat deklarasi Kerjasama PDIP, Partai Nasdem dan PKB, di DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (14/5). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan ada lima pilihan politik yang akan dibahas dalam agenda rapat pimpinan nasional partainya, Minggu, 18 Mei 2014.

Opsi pertama, Demokrat ikut mengusung calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi). Kedua, ikut dengan calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto. Ketiga, bergabung dengan Aburizal Bakrie.

"Opsi keempat, membentuk dan memimpin poros independen. Dan, opsi terakhir adalah bersikap netral terhadap kekuatan politik dan kemudian di pemerintahan bersikap sebagai oposan," kata Ramadhan ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 17 Mei 2014. (Baca: KPU: Capres-Cawapres Bisa Berubah Sebelum 1 Juni)

Ihwal pilihan membentuk poros politik baru, Ramadhan mengatakan kesempatannya sangat tipis karena semua partai sudah membentuk koalisi dengan partai lain. Saat ini koalisi yang terbentuk ada dua poros, yakni poros PDIP--bersama PKB, Partai NasDem, serta Partai Hanura--dan poros Partai Gerindra--dengan PAN, PPP, dan PKS. Dua partai besar yang belum menentukan langkah politik menjelang penutupan pendaftaran calon presiden dan wakil presiden di KPU adalah Partai Demokrat dan Golkar. "Dalam poltik, apa pun bisa terjadi sebelum ada tanda tangan kesepakatan," tuturnya. (Baca: Busyro: Pencalonan Samad Hanya Akrobat di Media)

Hasil rekapitulasi suara pemilu legislatif oleh Komisi Pemilihan Umum menunjukkan Demokrat mengantongi 10,9 persen suara dengan perolehan kursi 61. Partai lainnya adalah PDIP memperoleh 19,5 persen suara dengan 109 kursi, Golkar (16,3 persen suara, 91 kursi), Gerindra (13 persen suara, 73 kursi), PAN (8,8 persen suara, 49 kursi), PKB (8,4 persen suara, 47 kursi), PKS (7,1 persen suara, 40 kursi), PPP (7 persen suara, 39 kursi), NasDem (6,3 persen suara, 35 kursi), dan Hanura (2,9 persen suara, 26 kursi).

Untuk mengajukan kandidat presiden dan wakil presiden, partai disyaratkan mengantongi suara 25 persen dalam pemilu legislatif atau total kursi 20 persen dari 560 perolehan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Hingga saat ini, deklarasi koalisi yang resmi dilakukan adalah antara PDIP, Partai NasDem, dan PKB dengan total suara 34,2 persen suara. (Baca: Ini Cawapres yang Diajukan Golkar ke PDIP)

NURUL MAHMUDAH





Terpopuler:
Ahmadiyah Bekasi Dukung Capres Jokowi
Jadi Menteri, Chairul Tanjung Tinggalkan Bisnis

Rhoma Resmi Mundur dari Bursa Calon Presiden











Advertising
Advertising

Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya