Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa bersama calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/5). TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membocorkan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung Partai Gerakan Indonesia Raya dan partai koalisinya. SBY menyatakan Hatta Rajasa mundur sebagai Menteri Koordinator Perekonomian karena telah mendapat kepastian dari Prabowo Subianto untuk jadi cawapres.
SBY menyatakan informasi ini diperoleh saat Prabowo menemani Hatta dalam pertemuan di Istana, 13 Mei lalu. Atas kehadiran Prabowo dalam pertemuan tersebut, SBY menerima alasan Hatta untuk mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Bersatu II. "Saya menerima pengunduran diri Hatta. Semoga kariernya lebih baik ke depan," ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, Prabowo dan Gerindra belum menggelar deklarasi resmi tentang sosok cawapres. Polemik penentuan cawapres juga meningkat karena adanya penolakan dari Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Keadilan Sejahtera. (Baca: Kandas Jadi Capres dan Cawapres PKS, Aher Pasrah)
PPP mendorong Prabowo untuk meminang Suryadharma Ali sebagai cawapres. Sedangkan PKS, meski menampik telah meminta posisi cawapres, mereka berharap Gerindra berkonsultasi sebelum menentukanl sosok pendamping Prabowo.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.