Ketua Umum yang juga calon presiden Partai Golkar, Aburizal Bakrie dicecar pertanyaan oleh awak media ketika tiba untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Dewan Pembina dan calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto di kediamannya di Jl. Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO,Jakarta - Partai Golongan Karya merapatkan barisan ke gerbong koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Koalisi yang hendak mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai calon presiden itu semakin gemuk lantaran terdiri atas empat partai.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Rully Chairul Azwar mengatakan keinginan partainya bergabung dengan PDI Perjuangan didorong oleh adanya kesamaan tujuan perjuangan. Golkar dan PDI Perjuangan, kata dia, merasa memiliki kecocokan visi-misi dengan PDI Perjuangan dalam membangun pemerintahan ke depan.
"Misalnya kesamaan platform tentang kesejahteraan rakyat dan memperjuangkan bangsa," ujar Rully di kantor pusat Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa, 13 Mei 2014. Dia melanjutkan, Golkar dan PDI Perjuangan sudah menjalin hubungan baik. Di antaranya komunikasi Ketua Umum Gollkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang sudah cukup baik. "Jadi kemungkinan membangun koalisi cukup terbuka," katanya.
Di Pasar Gembrong, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jokowi dan Aburizal Bakrie mengumumkan koalisi kedua partai itu. Menurut Jokowi, koalisi ini didasari oleh kesamaan program dan platform. "Pada detik ini, kesepakatan koalisi tidak membicarakan soal calon presiden dan bagi-bagi kursi menteri," ujar Jokowi.
Golkar adalah satu dari tiga partai yang belum menentukan sikap koalisi selain Demokrat dan Hati Nurani Rakyat. Sebelumnya, Aburizal yang juga calon presiden dari Golkar hendak berkoalisi dengan Gerakan Indonesia Raya. Namun pilihan tersebut tidak terwujud lantaran keinginan Aburizal menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto tak dikehendaki Gerindra.
