Kritik SBY Ada dalam Manifesto Gerindra  

Reporter

Editor

Anton William

Kamis, 8 Mei 2014 11:12 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) bertemu dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) di kantor presiden, Jakarta, Senin (11/3). ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Poin yang dikritik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ihwal janji kampanye calon presiden yang membahayakan bangsa ternyata ada dalam manifesto Partai Gerindra. Manifesto dalam buku berjudul Manifesto Perjuangan Partai Gerindra itu menyebutkan sistem pemerintahan yang diinginkan partai yang didirikan Prabowo Subianto itu adalah presidensial murni. (Baca: PKS Ajak Gerindra Bahas Manifesto)

Gerindra, dalam manifesto itu, akan memperjuangkan tatanan politik nasional berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945. Buku manifesto setebal 50 halaman tersebut juga menjabarkan Gerindra menginginkan pembenahan lembaga negara yang tak diatur konstitusi. "Pembenahan lembaga, badan, atau komisi yang dibentuk dan tidak sesuai dengan UUD 1945."

Pada halaman 20 buku itu, Gerindra juga menyatakan keinginannya mengembalikan fungsi Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai lembaga yang menyusun garis-garis besar haluan negara (GBHN). Penyusunan GBHN oleh MPR pernah dilaksanakan pada masa sebelum reformasi (rezim Orde Baru). Berdasarkan manifesto Gerindra, GBHN diperlukan agar pembangunan ekonomi berjalan dengan perencanaan jangka panjang.

Manifesto Gerindra di bidang ekonomi mengkritik privatisasi, liberalisasi, dan deregulasi yang dilakukan pemerintah. Privatisasi, menurut manifesto itu, dilakukan dengan menjual badan usaha milik negara kepada pihak asing. Hal ini disebut menciptakan dominasi asing dalam kepemilikan unit ekonomi. Akibatnya, menurut manifesto, perekonomian rakyat terpinggirkan.

Kritik SBY yang diunggah ke media sosial YouTube menyebutkan kekhawatirannya atas janji kampanye yang ditebar calon presiden tertentu. Janji yang bersifat membahayakan negara itu, SBY mencontohkan, adalah ada calon presiden yang ingin kembali ke Undang-Undang Dasar 1945. Konsekuensinya, kata SBY, presiden menjalankan tugasnya melalui sistem presidensial murni dan MPR memegang kendali pemerintaah dan kenegaraan. "Apakah tidak membalik jalannya sejarah?" kata SBY. (Baca: SBY Beberkan Ada Janji Capres Bahayakan Negara).

Hal lain yang disoroti SBY adalah soal rencana calon presiden mengembalikan aset yang dikelola asing. Menurut SBY, rencana ini akan membuat Indonesia dituntut di pengadilan arbitrase. Dampak tuntutan itu, kata SBY, akan sangat dahsyat, sehingga mengganggu pembangunan ekonomi. (Baca: Kritikan SBY Diduga Diarahkan ke Prabowo).


ANTON WILLIAM




Terpopuler:

Bangun Tidur, Bupati Bogor Dicokok KPK
Hukum Syariah Aceh Disorot Media Internasional
Alasan Negara Timur Tengah Suka Fortuner Indonesia
Soal Investasi Asing, Jokowi Tangkis Serangan SBY

Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya