TEMPO.CO, Kendal - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, menolak menjawab pertanyaan wartawan kemungkinan pemilu presiden 9 Juli nanti selesai dalam satu putaran. "Kami hanya ikhtiar. Hasilnya kami serahkan kepada Allah," kata Jokowi setelah bersilaturahmi ke KH Ahmad Dimyati Rais, pengasuh Pondok Pesantren Alfadlu, Kendal, Jawa Tengah, Ahad malam, 4 Mei 2014.
Dengan alasan keterbatasan waktu karena harus segera kembali ke Jakarta, Gubernur DKI Jakarta ini tidak menjawab pertanyaan siapa calon wakil presiden yang akan berpasangan dengan dirinya. (Baca: Menangkan Jokowi, PDIP Buka Pintu untuk Semua Partai)
Berdasarkan survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), meski elektabilitas Jokowi tertinggi dibanding calon presiden lain. Namun elektabilitasnya cenderung stagnan. Sementara itu, elektabilitas rival beratnya, Prabowo Subiyanto, terus naik.
Lima bulan terakhir dalam simulasi tiga calon presiden, elektabilitas Jokowi 47,1 persen. Sedangkan Prabowo berada posisi kedua dengan 32,1 persen dan Abu Rizal Bakrie 9,2 persen. Survei ini merupakan akumulasi selama lima bulan. Survei terbaru digelar pada 20 April lalu dengan 2015 responden yang diwawancarai lewat metode tatap muka dan perkiraan margin of error sekitar 3,2 persen.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahyo Kumolo kepada Tempo mengaku optimistis Jokowi akan memenangi pemilu presiden dalam satu putaran. "Kami sudah siapkan strategi," ujarnya. Dia enggan membeberkan strategi pemenangan, tapi salah satunya mengerahkan seluruh kader PDI Perjuangan untuk memenangkan Jokowi. (Baca: PDIP Jengkel SBY Ajak Koalisi Lewat YouTube)
Silaturahmi Jokowi ke KH Dimyati menjadi kegiatan penutup lawatan Jokowi pada Sabtu hingga Ahad di Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Tengah. Selain Dimyati, Jokowi juga menemui sejumlah tokoh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
SOHIRIN
Berita Terpopuler:
Peresmian Rajawali Televisi Dihadiri SBY-JK
Abraham Samad: Serakah, Gaji Selangit Masih Korup
Jokowi Tunjuk Khofifah Jadi Jubir dalam Pilpres
Ingin Ubah Persepsi, B-Channel Ganti Nama Jadi RTV