Relawan Jokowi Ingin Cawapres Muda dan Trengginas  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 1 Mei 2014 21:32 WIB

Seorang peserta aksi mengenakan baju bergambar Joko Widodo saat deklarasi oleh Barisan Relawan Jokowi Presiden di Kawasan Bundaran HI Jakarta (16/2). Kegiatan yang diikuti ratusan peserta tersebut untuk mendukung Jokowi sebagai calon presiden pada pemilu 2014. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Mojokerto - Relawan Pro Jokowi (Projo) menginginkan calon wakil presiden yang mendampingi Joko Widodo (Jokowi) nanti dari kaum muda. "Kalau bisa wakilnya berusia muda dan trengginas (cepat bertindak)," kata Koordinator Nasional Relawan Pro Jokowi, Budi Ary Setiadi, saat pengukuhan relawan Projo di Hotel Sun Palace, Kabupaten Mojokerto, Kamis petang, 1 Mei 2014.

Selain muda menurut Budi, wakil Jokowi sebaiknya dari kalangan profesional dan bukan politikus. "Profesional di bidangnya dan nonparpol," ujarnya. Kalangan profesional yang dimaksud tidak hanya sipil tapi juga militer. "Profesional bisa militer atau sipil."

Budi menambahkan tugas memimpin negara Indonesia yang besar adalah tugas berat. Ia enggan menyebut sejumlah nama yang sekiranya cocok mendampingi Jokowi. "Ini tugas berat untuk menggerakkan semua komponen bangsa," katanya. Menurutnya, Jokowi orang yang tepat dan bisa melakukannya. "Orang yang bisa menyatukan semua elemen bangsa adalah orang yang tidak punya beban masa lalu," ucapnya.

Budi mengklaim dari 34 provinsi se-Indonesia, relawan Projo sudah tersebar di 30 provinsi. Sedangkan di Jawa Timur, dari 38 kabupaten/kota, relawan Projo sudah dilantik di semua kabupaten/kota kecuali Madura.

Sementara itu, penasihat relawan Projo, Gunawan Wiro Saroyo, mengatakan selain harus dari kalangan muda, wakil Jokowi juga harus orang yang tidak mengganggu jalannya kepemimpinan nasional ke depan. "Jangan sampai wakil presidennya menelikung dan menyulitkan jalannya pemerintahan," tuturnya.

Ia pun enggan menyebut siapa kira-kira yang pantas mendampingi Jokowi. "Bukan kapasitas kami membicarakannya, itu nanti partai yang akan menentukan," ujar dia. Relawan Projo menurutnya sama sekali terpisah dari struktur Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan meski di dalamnya terdapat kader-kader PDI Perjuangan. PDI Perjuangan tidak berhak mengintervensi relawan Projo dan sebaliknya Projo tidak bisa mengintervensi PDI Perjuangan.

Wakil Koordinator Daerah Relawan Projo Jawa Timur, Djayus Dwi Atmojo, mengatakan pengukuhan relawan Projo kali ini adalah yang keempat kali setelah pengukuhan di Tuban, Malang, dan Madiun.

Pengukuhan hari ini diikuti ratusan relawan dari berbagai kota, seperti Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Jombang, Kota Kediri, dan Kabupaten Kediri. "Selanjutnya akan dideklarasikan relawan Projo tingkat Jawa Timur," ujar Djayus.


ISHOMUDDIN

Berita Terpopuler
PT PAL Incar Proyek Rekayasa Umum
Rieke Diah Bantah Berambisi Jadi Menteri Tenaga Kerja
NasDem: Jokowi itu Produk Lokal

Berita terkait

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

1 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

3 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

3 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

7 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

8 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

9 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

9 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

16 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

17 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya