Partai Nasdem secara resmi menyatakan dukungannya dan berkoalisi dengan PDI Perjuangan dengan mengusung Jokowi sebagai capres pada Pemilu Presiden 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Nasional Demokrat mengklaim tak ikut mengurusi dan memilih sosok Cawapres yang akan mendampingi Joko Widodo dalam pemilihan presiden mendatang. Ia mengklaim sejak awal NasDem memang tak mendapat mandat untuk ikut dalam proses penentuan tersebut.
"Yang tahu hanya tiga, yaitu Megawati Soekarnoputri, Joko Widodo, dan Tuhan," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Akbar Faizal, Rabu, 30 April 2014.
Ia menyatakan posisi NasDem ini menampik sejumlah kabar adanya upaya fit and proper atau uji kelayakan dan kepatutan para calon tersebut di hadapan Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Kunjungan para calon pendamping Jokowi lebih sebagai upaya komunikasi dengan partai pengusung.
Akbar juga memaparkan bahwa posisi NasDem dalam koalisi dengan PDIP adalah pengusung Jokowi. Sebagai pengusung, NasDem selalu berupaya memposisikan diri di belakang Jokowi dan Megawati, sehingga menerima dan mendukung seluruh keputusan dua orang tersebut. "Kita tak pernah minta bagi-bagi kekuasaan," kata Akbar.
Tiga nama yang dikabarkan diusung menjadi pendamping Jokowi sebagai Cawapres telah dan akan bertemu dengan Surya Paloh. Ketiganya adalah mantan wakil presiden Jusuf Kalla, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Ryamizard Ryacudu.
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
5 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.