Jokowi: Serangan Udara dari Jakarta, yang Darat?  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 30 April 2014 08:32 WIB

Penegasan Jokowi itu dilakukannya tepat pukul 14.40 WIB, atau sepulangnya dari blusukan di kawasan Marunda, Jakarta Utara. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Kuta - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo atau Jokowi menyatakan sudah tidak ada waktu lagi untuk berkampanye. Oleh karena itu, Jokowi meminta relawan untuk langsung turun door to door mensosialisasikan pencalonannya sebagai presiden kepada masyarakat. "Saya minta agar warga Bali menyampaikan pesan saya dari pintu ke pintu, door to door. Kita sudah tidak punya waktu lagi," kata Jokowi di Kuta, Selasa, 29 April 2014. (Lainnya: Di Bali, Jokowi Bilang Lebih Sreg dengan JK? dan Jokowi Sebut Nama Baru Cawapres di Bali, Dia adalah ...)

Jokowi menjelaskan ada dua serangan yang harus digencarkan untuk mengantarkannya ke kursi orang nomor satu di Indonesia. Pertama, serangan udara melalui media sosial yang dipusatkan di Jakarta. Kedua, ada serangan darat. "Serangan darat diserahkan kepada teman-teman di daerah, baik relawan maupun partai," ujar Jokowi. (Baca: 5 Rayuan Jokowi Vs Prabowo Rebutan Koalisi)

Jokowi tidak hanya meminta relawan untuk mengkampanyekan dirinya semata. Namun, dia juga meminta untuk menyampaikan pesan dari cawapres lain agar masyarakat bisa memilih. "Silakan sampaikan ini kepada masyarakat, baik tentang saya maupun tentang yang di sana, biar rakyat bisa memilihnya," ujarnya. (Baca: Begini Jurus Jokowi 'Kelabui' Wartawan)

Jokowi juga mengatakan rakyat harus tahu siapa calon presidennya. Sebab, memilih presiden bukan hanya untuk kemenangan dirinya semata, tetapi masalah masa depan bangsa dan negara. "Ini tentang nasib bangsa selama lima tahun ke depan. Ada 252 juta rakyat Indonesia yang menggantungkan nasibnya pada pemimpin bangsa ini," ujarnya. (Baca: PDIP dengan Demokrat, Jokowi: Sudah Bertemu tapi Belum Ketemu)

Pada kesempatan itu, Jokowi menyatakan dalam pemenangannya sebagai presiden, dia tak memiliki apa-apa. "Teman-teman kan tahu kondisi saya," katanya. Jokowi mengaku hanya mampu memberikan alat peraga kampanye dalam jumlah yang tidak banyak. "Saya hanya bisa membantu baju kaus sedikit, hanya bisa membantu spanduk sedikit, stiker sedikit, semuanya sedikit-sedikit saja karena saya tidak punya apa-apa," ujarnya.

PUTU HERY INDRAWAN

Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo

Berita terpopuler lainnya:
Istri Dipaksa Hadir, Akil: Dayak Saya Suruh Serbu!
Puluhan Orang Tua Siswa JIS Mengaku Terganggu KPAI
Andi Mallarangeng: Kementerian Keuangan Kebobolan 3-0

Berita terkait

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

14 menit lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

1 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

6 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

6 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

7 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

7 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

14 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

15 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

15 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga

Presiden Joko Widodo telah merevisi aturan Kementerian Perdagangan tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor menjadi Permendag baru Nomor 8 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya