Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (3 kanan) menyalami Ketua Umum DPP Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/TNI dan Polri (Pepabri) Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar (4 kanan) sementara Wapres Boediono (kanan) menyalami mantan Wapres Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno (2 kanan) ,di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/6). ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO,Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) Agum Gumelar mengklaim organisasinya bersikap netral dalam pemilihan umum presiden mendatang. Menurut dia, meski sudah memiliki hak pilih sebagai masyarakat sipil, anggota Pepabri menggunakan haknya itu secara pribadi.
"Soal calon presiden jangan ada dikotomi sipil dan militer. Siapa yang jadi capres sejauh dilandasi pengabdian harus kita dukung," kata Agum di Istana Negara, Kamis, 24 April 2014. (Baca: Saran Agum ke Prabowo: Jangan Menghujat)
Ia menyatakan Pepabri memiliki sikap yang sama dengan TNI: netral. Sebagai institusi, Pepabri tak pernah mempengaruhi anggotanya untuk memilih atau mendukung calon tertentu. Keterbukaan ini jugalah yang menyebabkan banyak anggota Pepabri yang bebas masuk ke partai politik, bahkan menjadi calon anggota legislatif dan calon presiden.
"Sesuai dengan keyakinan masing-masing saja," kata Agum.
Agum mengatakan pernyataan sikap inilah yang dia sampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan di kantor Presiden. Selain memastikan netralitas Pepabri, ia juga menyampaikan beberapa harapan kepada SBY selaku kepala negara dan pemerintahan.
Salah satunya adalah Pepabri berharap pelaksanaan pemilu presiden dapat berjalan dengan aman, lancar, dan tertib. Pepabri berharap pemerintah benar-benar mampu menjaga stabilitas keamanan dan ekonomi saat pelaksanaan pemilu 9 Juli. (Baca juga: Protes Prabowo di Pepabri: Jangan Didorong!)
Hari ini Agum tiba-tiba datang ke Istana Negara untuk bertemu dengan SBY. Mengenakan kemeja batik berwarna biru, ia datang seorang diri sebagai perwakilan Pepabri. Pertemuan digelar di kantor Presiden dan dihadiri Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Menteri-Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, serta Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto.
Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP
54 hari lalu
Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP
Sejumlah tokoh daerah dan nasional melayat jenazah Solihin GP (Gautama Purwanegara) di rumah duka maupun di Gedung Sabau Markas Kodam III Siliwangi, Bandung, Selasa, 5 Maret 2024. Selewat tengah hari jenazah Solihin GP alias Mang Ihin diserahkan pihak keluarga ke Panglima Kodam III Siliwangi untuk menjalani prosesi pemakaman secara militer hingga di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung. "Pak Solihin seorang pemimpin yang tegas tapi sangat ramah ke rakyat," kata mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Bandung menjelang pemakaman.