Majelis Syariah Batalkan Koalisi PPP-Gerindra  

Reporter

Selasa, 22 April 2014 20:56 WIB

Suryadharma Ali (kanan) bersama Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan sebelum menggelar jumpa pers di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat (18/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), KH Maimun Zubair, meminta pengurus pusat PPP tidak menentukan koalisi terlebih dahulu dengan partai lain dalam waktu dekat. Menurut dia, seperti hasil musyawarah kerja nasional di Bandung, Februari 2014, belum ada penentuan nama calon presiden dan calon wakil presiden yang didukung PPP.

"Baru ada kandidatnya saja, belum ada dukungan," kata Maimun dalam konferensi pers di kantor pusat PPP, Jakarta Pusat, Selasa, 22 April 2014. (Baca: 6 Cerita Mengejutkan di Balik Konflik PPP)

Menurut Maimun, PPP belum memiliki rekan koalisi maupun capres yang didukung. Sebab, menurut dia, keputusan tersebut akan dibicarakan kembali pada forum-forum resmi yang diamanatkan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Pernyataan Maimun ini mementahkan dukungan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali ke calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jumat pekan lalu. Suryadharma kala itu tak hanya mendukung Prabowo, tapi juga menyatakan partainya sudah berkoalisi dengan Gerindra. Fatwa yang dikeluarkan Majelis Syuro ini membatalkan koalisi tersebut. (Baca: PPP-Gerindra Koalisi, Belum Ada Kontrak Tertulis)

Maimun sebelumnya juga memerintahkan kubu Ketua Umum Suryadharma Ali dan Sekretaris Jenderal Muhammad Romahurmuziy alias Romy untuk islah. Maimun juga mencabut keputusan pemecatan yang terjadi di antara kedua kubu. "Tak ada yang dirotasi ataupun dipecat," kata dia. (Baca: Romy Dipecat dari Sekjen PPP, Ini Penggantinya)

Menanggapi fatwa ini, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tak berkomentar banyak. "Saya menerima fatwa ini," kata politikus yang juga menjabat sebagai Menteri Agama itu. (Baca: Suryadharma Ali Dilengserkan dari Ketua Umum PPP)

Menurut Suryadharma, malam ini akan ada pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PPP, Romahurmuziy. Selain keduanya, Suryadharma menyebutkan ada pihak lain yang bertemu: empat orang wakil ketua umum, sekretaris jenderal, ketua majelis pakar, dan ketua majelis pertimbangan. "Juga Ketua Majelis Syariah Maimun Zubair," ujarnya.

Namun, Suryadharma enggan menyebutkan tempat pertemuan tersebut. Alasan dia, supaya tak diikuti oleh awak media. "Pertemuan ini tertutup," katanya. Menurut dia, pertemuan ini sengaja tertutup biar internal PPP tak kembali kisruh.

Hingga saat ini terjadi konflik di tubuh PPP. Terdapat dua kubu, yaitu kubu Suryadharma Ali dan Emron Pangkapi. Konflik berawal ketika Ketua Umum PPP Suryadharma Ali menghadiri kampanye Partai Gerindra.

Tindakan tersebut mendapat kritik keras dari sejumlah petinggi partai. Kritik ini dibalas oleh Suryadharma dengan pemecatan sejumlah pengurus. Sejumlah pengurus yang dicopot menggelar rapat tandingan dan memberhentikan sementara Suryadharma dari jabatannya. (Baca juga: Pengalaman Pahit Gerindra dengan PPP)

AMRI MAHBUB

Berita Terpopuler

Anang Hermansyah Melenggang ke Senayan
PNS Pemilik Rp 1,3 T Diduga Setor ke Perwira TNI
KPK Tetapkan Hadi Poernomo sebagai Tersangka

Berita terkait

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

41 hari lalu

PPP Ajukan Gugatan PHPU ke MK: Sebut Hilang Suara di Sejumlah Dapil dan Keyakinan Sandiaga Uno

PPP resmi mendaftarkan PHPU ke MK. Berikut pernyataan Ketua DPP PPP Achmad Baidowi dan keyakinan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

44 hari lalu

Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket Kecurangan Pemilu 2024

Partai Persatuan Pembangunan menyatakan masih fokus untuk mencermati perolehan suara yang ditengarai terdapat selisih hasil.

Baca Selengkapnya

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

44 hari lalu

Partai Persatuan Pembangunan Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen

Partai Persatuan Pembangunan tidak lolos syarat ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Mengapa bisa terjadi?

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

44 hari lalu

PPP Sebut Hak Angket Pemilu Cuma Wacana di DPR

Ketua Fraksi PPP Amir Uksara mengatakan belum ada pergerakan untuk menggulirkan hak angket di DPR.

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

30 Desember 2023

Pejuang PPP Dukung Prabowo, Ketua DPP: Kami Solid

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menegaskan bahwa partainya solid.

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

23 Juli 2023

Sandiaga Uno Sebut Kesamaan Visi dengan Ganjar Pranowo: Ciptakan 4,4 Juta Lapangan Kerja Baru

Sandiaga Uno mengatakan memiliki visi yang sama dengan Ganjar Pranowo yaitu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru.

Baca Selengkapnya