Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mengatakan belum membicarakan calon wakil presiden ketika bertemu Jokowi dan Sekeretaris Jenderal PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Joko Widodo, calon presiden dari PDI Perjuangan, mengatakan sebenarnya mudah bagi partainya mendapatkan calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam pemilihan presiden Juli mendatang. Namun, karena pantang bagi-bagi kursi, Jokowi masih mencari sosok cawapres yang ideal. (Baca: Syarat PKB Berkoalisi Dengan Jokowi: Cawapres)
"Kalau yang kami cari hanya bagi-bagi kursi dan cawapres, sehari atau dua hari sudah dapat. Tapi ini kan soal menyelesaikan masalah bangsa dan negara," kata Jokowi dalam acara sukarelawan di kediaman Mooryati Soedibyo, Senin, 21 April 2014.
Menurut dia, cawapres yang nanti terpilih harus bisa menutupi dan melengkapi kekurangannya. "Wakilnya mestinya sebuah kombinasi yang saling melengkapi dan mengisi. Bukan karena keinginan bagi-bagi kursi," katanya.
Jokowi mengatakan hingga saat ini partainya masih menggodok kandidat cawapres yang akan mendampinginya. Kemarin, Jokowi mengatakan nama-nama cawapres sudah mengerucut menjadi tiga dari lima nama. Sosok yang santer disebut adalah Jusuf Kalla, Mahfud Md., dan Ryamizard Ryacudu.
Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan belum akan menyampaikan visi dan misi dalam waktu dekat karena takut ditiru oleh pasangan lain. Jokowi berjanji akan memaparkan visi dan misinya pada waktu yang tepat. "Saya tidak mau sampaikan visi-misi terlalu awal, nanti malah ditiru yang lain. Saya tidak mau dan tidak akan mendahului waktu. Kami atur momentumnya agar tepat karena problem bangsa ini tidak kecil," katanya.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
1 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.