Kiai Sepuh NU Condong Duet Prabowo-Mahfud Md.

Reporter

Minggu, 20 April 2014 11:22 WIB

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya), Prabowo Subianto mengacungkan ibu jari usai pertemuan dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali di kantor DPP PPP, Jakarta Pusat (18/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jombang - Sejumlah ulama Nahdlatul Ulama menginginkan duet Prabowo Subianto-Mahfud Md. sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden. Meski belum final, keinginan ini muncul saat pertemuan belasan kiai NU di Pondok Pesantren Aziziyah, Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Sabtu malam, 19 April 2014.

"Umumnya lebih condong pada Prabowo, tapi tidak menutup kemungkinan dengan siapa saja, termasuk dengan Jokowi (Joko Widodo)," kata juru bicara pertemuan, KH Salahudin Wahid, seusai pertemuan tertutup yang berakhir pukul 21.15 WIB.

Gus Solah, sapaan akrab Salahudin, menambahkan, kepastian pasangan Mahfud dalam pilpres nanti masih akan dibahas dalam pertemuan lanjutan pada Rabu, 23 April 2014, di Pesantren Tebuireng, Jombang. "Kami masih ingin mendapatkan saran dan pendapat lebih banyak kiai dalam pertemuan di Tebuireng nanti," ujar Gus Solah.

Gus Solah tidak menjelaskan alasan para kiai yang lebih condong menduetkan Mahfud dengan Prabowo. "Itu (pendapat) kiai-kiai tadi, tapi masih terbuka dengan siapa saja," katanya.

Menanggapi suara mayoritas kiai yang ingin menduetkannya dengan Prabowo, Mahfud menyambut positif. Menurut dia, dukungan itu sebagai pesan dan masukan yang bagus. Namun Mahfud belum berani memastikan karena keinginan para kiai itu belum merupakan keputusan akhir. "Nantilah, itu kan masih alternatif dan akan menjadi bahan untuk sampai pada langkah terakhir," ujar bekas Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Sejumlah kiai NU yang hadir dalam pertemuan di Pesantren Aziziyah malam tadi di antaranya KH Anwar Mansur (Lirboyo, Kediri), KH A. Nawawi Abdul Djalil (Sidogiri, Pasuruan), KH Mas Mansur (Sidoresmo, Surabaya), Gus Abdurrohman (Ploso, Kediri), dan KH Aziz Masyhuri (Denanyar, Jombang).

Selain itu ada KH Salahudin Wahid (Tebuireng, Jombang), KH Muhaimin (Bangkalan), Gus Hanif (Mranggen, Demak), KH Anwar Iskandar (Kediri), Gus Lukman (Tremas, Pacitan), dan KH Agoes Ali Masyhuri (Tulangan, Sidoarjo), dan Gus Hasib Wahab (Tambakberas, Jombang).

ISHOMUDDIN

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya