Ulama: Pimpinan PPP Jangan Utamakan 'Syahwat'  

Reporter

Editor

Harun Mahbub

Sabtu, 19 April 2014 16:46 WIB

Suryadharma Ali menjawab pertanyaan awak media usai pertemuan dengan Prabowo Subianto di DPP PPP, Jakarta Pusat (18/4). Pertemuan tersebut menghasilkan dukungan penuh PPP untuk Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pilpres 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Tasikmalaya - Kalangan ulama simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, bereaksi atas kemelut di tubuh PPP. Mereka menyayangkan aksi main pecat oleh Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan keputusan berkoalisi terlalu dini.

Seorang ulama, Ateng Zaelani, berharap PPP tidak terlalu cepat berkoalisi dengan partai manapun. Pimpinan partai seharusnya mengikuti dahulu perkembangan politik yang terjadi. "Jangan buru-buru," katanya setelah pertemuan ulama simpatisan PPP di Pondok Pesantren Mabdaul Uluum, Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Sabtu, 19 April 2014.

Dia berharap ketua umum tidak memutuskan koalisi secara sendiri-sendiri. Apalagi keluar dari permusyawaratan yang sudah dimusyawaratkan dalam internal partai. "Harus lewat rapimnas," katanya.

Ateng juga menyayangkan adanya kisruh di internal PPP. Seharusnya seluruh pimpinan dan kader partai bisa menahan diri dengan pikiran bersih dalam menyikapi persoalan ini. "Seharusnya tidak langsung mengambil langkah-langkah seperti itu. Hal itu sangat-sangat disayangkan," katanya. (Baca: Main Pecat, Yani Minta Suryadharma Taati Aturan)

Ateng juga mengimbau agar pimpinan partai mengedepankan kepentingan umat, bukan mengedepankan hasrat syahwat. Maksud hasrat syahwat, dia menjelaskan, di antaranya kemauan, emosi sehingga lupa terhadap kepentingan maslahat umat.

"Jika kedepankan kepentingan umat maka akan ada rahmat Allah. Jika kedepankan kepentingan syahwat, jabatan kedudukan, itu akan jadi hambatan untuk tercapainya cita-cita. Mudah-mudahan ini jadi bahan pertimbangan," ucapnya.

Ulama lain, Miftah Farid, menilai tindakan Ketua Umum PPP, memecat sejumlah elite partai merupakan sikap otoriter. "Gaya Pak SDA (Suryadharma Ali) pecat memecat ini gaya otoriter," katanya.

Mengenai koalisi PPP dengan Gerindra, Miftah mengatakan pihaknya tidak bicara setuju atau tidak karena koalisi ditentukan oleh rapimnas nanti. Ulama, kata dia, siap jika PPP koalisi dengan partai manapun sepanjang koalisi tersebut berpihak kepada penduduk Indonesia yang mayoritasnya umat Islam. (Baca: Pencapresan Prabowo Bakal Kandas, Kalau...)

CANDRA NUGRAHA

Berita Terpopuler
Cinta Berlumur Darah Pasangan Dua Generasi

Drama 'Perang' Saksi dan Pengacara Akil di Sidang

Romahurmuziy: Saya Masih Menjabat Sekjen PPP

Berita terkait

Siapa di Balik Konflik PPP

13 September 2022

Siapa di Balik Konflik PPP

Benarkah ada tangan kekuasaan di balik konflik PPP? Apa motifnya?

Baca Selengkapnya

Suharso Monoarfa Didemo Kader PPP untuk Mundur

14 Juni 2022

Suharso Monoarfa Didemo Kader PPP untuk Mundur

Somad juga menuding Suharso Monoarfa tidak menerapkan demokrasi dalam PPP.

Baca Selengkapnya

PPP Romahurmuziy Ancam Pidana Djan Faridz Cs Jika Gelar Mukernas

14 November 2018

PPP Romahurmuziy Ancam Pidana Djan Faridz Cs Jika Gelar Mukernas

PPP kubu Romahurmuziy mengancam akan membawa Djan Faridz Cs ke ranah pidana jika mereka tetap menggelar Mukernas.

Baca Selengkapnya

Ketua Umum Mundur, PPP Djan Faridz Belum Bahas Dukungan Pilpres

30 Juli 2018

Ketua Umum Mundur, PPP Djan Faridz Belum Bahas Dukungan Pilpres

Dalam waktu enam bulan ini, PPP kubu Djan Faridz akan menggelar muktamar luar biasa untuk memilih ketua umum tetap.

Baca Selengkapnya

Humphrey Djemat Jadi Plt Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta

30 Juli 2018

Humphrey Djemat Jadi Plt Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta

Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta Djan Faridz mengundurkan diri dengan alasan belum bisa menyatukan dua kubu PPP yang terbelah.

Baca Selengkapnya

Dari Yogya, Tokoh Senior Partai Ka'bah Deklarasikan PPP Khittah

4 Mei 2018

Dari Yogya, Tokoh Senior Partai Ka'bah Deklarasikan PPP Khittah

Tokoh senior Partai Persatuan Pembangunan mendeklarasikan PPP Khittah di kantor Dewan Pimpinan Wilayah partai Ka'bah Yogyakarta, Jumat 4 Mei 2018.

Baca Selengkapnya

Pasca-Putusan MA, PPP Kubu Romahurmuziy Ajak Djan Faridz Gabung

26 Desember 2017

Pasca-Putusan MA, PPP Kubu Romahurmuziy Ajak Djan Faridz Gabung

Dia mengingatkan bahwa seluruh elemen pengurus PPP sedang mempersiapkan langkah besar di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

Khawatir PPP Terkubur di 2019, Lulung Bentuk Majelis Asy Syura

2 Agustus 2017

Khawatir PPP Terkubur di 2019, Lulung Bentuk Majelis Asy Syura

Lulung mendesak kubu Romi dan Djan Faridz segera islah dan menghentikan koflik internal di PPP.

Baca Selengkapnya

Pendudukan Kantor DPP PPP, Polda: Tidak Terjadi Perusakan  

17 Juli 2017

Pendudukan Kantor DPP PPP, Polda: Tidak Terjadi Perusakan  

Argo mengatakan tidak terjadi perusakan kantor Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Senin dinihari.

Baca Selengkapnya

PPP Kubu Djan Faridz Bersedia Islah dengan Kubu Romy, tapi...  

16 Juli 2017

PPP Kubu Djan Faridz Bersedia Islah dengan Kubu Romy, tapi...  

Humprey Djemat tidak mengakui klaim Romahurmuziy pasca-dikabulkannya PK oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya