Sipil-Militer Masih Ideal Jadi Capres-Cawapres  

Reporter

Kamis, 17 April 2014 05:39 WIB

Syaefullah Yusuf. TEMPO/Wisnnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf, mengatakan koalisi calon presiden dan wakil presiden paling ideal adalah kombinasi sipil dan militer, Jawa dan non-Jawa. "Ini memang kuno, tapi realitasnya dibutuhkan. Masih menentukan sekian persen," kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf.

Kombinasi keduanya dipandang Gus Ipul sangat dibutuhkan masyarakat. Meski demikian, nama-nama bakal calon yang ada sekarang ini belum bisa ditentukan. Tidak juga oleh survei. Sebab, prediksi bisa berubah-ubah. "Survei sekarang, bisa saja berbeda minggu depan," ujar bekas Ketua GP Anshor ini.

Menurut Gus Ipul, bakal calon pemimpin bangsa ini masih bergantung pada dinamika politik selama tiga bulan ke depan. Masyarakat akan mencari figur yang mampu mengatasi permasalahan pokok bangsa.

Setidaknya ada empat permasalahan yang harus dijawab oleh calon pemimpin. Soal disintegrasi dan konflik berlatarbelakang SARA serta terorisme. Berikutnya tentang Asean Free Trade Agreement, globalisasi, masalah internasional dan ekonomi dengan negara lain yang tentunya cukup serius dan tidak mudah.

Selain itu, ada juga masalah ledakan penduduk. Satu hal tak kalah penting adalah dibutuhkan pemimpin yang berani dan tegas untuk menghadapi keadaan dan persoalan yang ada.

Dinamika politik menjelang pemilu presiden juga sangat bergantung pada opini yang dibangun di tengah masyarakat. Perlu ada sosok yang bisa membangun persepsi dan opini publik tentang calon tersebut. "Masyarakat butuh pemimpin antikorupsi, jujur, dan bisa jadi bapak untuk rakyat," ujarnya.

Para calon itu juga harus terkonfirmasi dengan kebutuhan masyarakat hari ini. Gus Ipul yakin selama tiga bulan menjelang pemilu presiden akan melihat adanya kampanye negatif terhadap sosok-sosok tertentu. Namun, mereka yang dipercaya adalah sosok yang langsung dirasakan dan mengena ke rakyat. "Kalau enggak, ya enggak akan diikuti. Akan dianggap angin lalu," kata dia.

Disinggung soal nama Joko Widodo dan Prabowo Subianto, Gus Ipul mengakui keduanya merupakan figur kuat sebagai bakal calon presiden. Namun, pemenangnya tidak bisa ditentukan hari ini. Itu semua bergantung pada dinamika politik dan manajerial kampanye kedua calon.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

3 Mei 2019

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

13 April 2019

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

Kesiapan merujuk kepada pengalaman sebagian caleg saat pemilu 2014 lalu

Baca Selengkapnya