SBY Minta Partai Setgab Tak Segera Bentuk Koalisi

Reporter

Kamis, 17 April 2014 05:27 WIB

SBY Hormati Apapun Hasil Pileg 2014

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta menteri-menteri yang juga pimpinan partai politik tak segera menetapkan arah koalisi menghadapi pemilihan presiden nanti. Sumber Tempo, yang juga pimpinan salah satu partai koalisi mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat itu meminta partai koalisi menunggu perkembangan politik dalam sepekan ke depan. "SBY berpesan langsung pada pimpinan partai, jangan buru-buru tentukan koalisi," kata sumber itu pada Tempo, Rabu, 16 April 2014.

Pesan SBY itu tak disampaikan secara tertulis. Tetapi disampaikan dalam pertemuan informal dengan para pimpinan partai. Meski tak berisi tekanan, intruksi presiden itu cukup membuat pimpinan partai setgab berpikir. "Bagaimana pun juga para pimpinan partai tetap menteri di kabinet yang terikat pada presiden."

Soal arah koalisi ini, Demokrat memang tengah mempersiapkan kekuatan baru. Sekretaris komisi pengawas Demokrat, Suaidi Marasabessy, mengatakan partainya tengah mengalkulasi kemungkinan menggalang poros baru. Poros ini bisa beranggotan partai-partai yang tak terlibat dalam satu salah satu poros yang sudah ada, yaitu poros Jokowi, poros Prabowo, dan poros Aburizal. "Kami masih mengalkulasi apakah masuk poros yang sudah ada, membentuk poros keempat, atau tidak di dalam poros yang ada."

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, tak membantah adanya himbauan SBY itu. Menurut dia, penjajakan ke arah itu memang sudah ada. "Tapi kami mau melihat dulu dinamikanya seperti apa."

Menurut Romy saat ini partainya tak terlalu bergantung pada arah koalisi Demokrat. PPP hingga kini masih membangun koalisi dengan dua partai, Gerindra, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Sejauh ini kami mau berkoalisi dengan partai yang mau mengusung ketua umum kami jadi wapres."

Namun, bila pilihan itu mentok, PPP bisa saja membangun koalisi dengan salah satu poros, termasuk partai Demokrat. Syaratnya, koalisi yang akan mereka pilih haruslah yang punya kans menang besar. Koalisi baru itu kata dia bisa saja diusulkan dan digagas Demokrat.

Bila koalisi dengan Demokrat benar-benar terjadi, Romy menyarankan agar segera dicari sosok capres baru yang lebih tinggi elektabilitasnya. Nama yang diusung harus bisa mengerek suara. "Saat ini dari sebelas peserta konvensi demokrat, belum ada yang dinilai mampu menyaingi tiga figur calon presiden yang sudah ada."

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

6 Januari 2022

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

Bogor LavAni, yang didirikan SBY, bakal melakukan debut dalam kompetisi bola voli paling bergengsi PLN Mobile Proliga 2022.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

2 November 2021

Ketahui Apa Saja Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat menyasar pria dewasa sampai berusia lanjut. Apa saja gejala kanker prostat?

Baca Selengkapnya

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

2 November 2021

Kanker Prostat Adalah Populer Sejak Muncul Kabar SBY Akan Berobat ke Luar Negeri

Sejak tersiar kabar Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengidap kanker prostat, masyarakat mencari tahu kanker prostat adalah.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya