Projo: Koalisi PDIP-NasDem Bukan Arisan Kursi  

Reporter

Editor

Sugiharto

Rabu, 16 April 2014 07:03 WIB

Calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, menilai Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, sebagai orang yang mempunyai kebesaran hati. Jokowi mengatakan koalisi ini untuk semakin memantapkan sistem presidensial ketika dia duduk di pemerintahan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Nasional Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pro-Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, mengapresiasi Partai Nasional Demokrat yang bersedia berkoalisi dengan PDIP tanpa dasar arisan kursi atau kepentingan pragmatis.

"Kita harus belajar dari pemerintahan sepuluh tahun yang arisan kursi, ternyata jadi penyubur praktek korupsi," katanya, Selasa, 15 April 2014.

Menurut dia, pasar gelap politik harus berakhir karena hanya menjadi penghambat agenda pemberantasan korupsi. Mantan Wakil Ketua PDIP DKI Jakarta ini menuturkan sudah saatnya pemerintah mendatang menuntaskan berbagai problem kebangsaan dengan menjalin kerja sama terprogram yang memihak kepada rakyat.

Calon presiden dari PDIP, Joko Widodo alias Jokowi, menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di kantor pusat NasDem pada Sabtu pekan lalu. "Kami mau mengembalikan lagi roh presidensial di pemerintahan yang kuat," kata Jokowi. Surya lantas mengumumkan bahwa partainya juga mengusung Jokowi sebagai calon presiden. (Baca: Koalisi PDIP-NasDem, Pasar Bereaksi Positif)

Ketua NasDem Patrice Rio Capella menyatakan belum mengetahui bentuk koalisi dengan PDIP. "Detail koalisi akan dibahas kalau sudah menang," katanya pada saat dihubungi Tempo pada Selasa, 15 April 2014. Rio menuturkan dasar koalisi itu adalah kesamaan komitmen untuk memperkuat sistem presidensial. Maka, koalisi NasDem-PDIP tidak akan berdasar pada jatah kursi seperti pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Itu hanya kepentingan partai, bukan rakyat."

Menurut Rio, kedua partai baru sebatas membicarakan sistem ekonomi yang berdiri di atas kaki sendiri dan berpihak kepada rakyat, bukan pasar. Rio pun mencontohkan, dalam kondisi kekurangan pasokan garam, pemerintah mesti memberikan modal kepada petani agar tidak terjadi impor. Selain itu, NasDem-PDIP juga sepakat mewujudkan Indonesia yang berkepribadian di bidang kebudayaan dan berdaulat di bidang politik. (Baca : Undang Jokowi, Dirut Bursa Pakai Baju Merah)

APRILIANI GITA FITRIA



Berita Lainnya:
Jokowi Sibuk, Ahok Sakit, Siapa Pegang Jakarta?
Soal UN Jokowi Tak Ditemukan di Jakarta
Soal Century, Ini Jawaban Sri Mulyani di Pansus

Berita terkait

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

22 menit lalu

Koalisi Antikorupsi Desak Jokowi Bentuk Pansel KPK yang Minim Konflik Kepentingan

Pembentukan Pansel KPK yang objektif dianggap akan mempertaruhkan keberhasilan kinerja Pimpinan dan Dewas KPK pada masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

32 menit lalu

Anggaran Program Lansia dan Disabilitas Era Jokowi Ditangguhkan untuk Beri Ruang Program Prabowo

Kedua program Jokowi itu adalah program permakanan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Anggaran yang ditangguhkan Rp 1,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

35 menit lalu

Respons Pimpinan Dunia Terhadap Tragedi Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya pada Ahad, 19 Mei 2024. Ini respons sejumlah pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

1 jam lalu

Nasib Prabowo Subianto Setelah Soeharto Lengser, Surat DKP Hentikan Karier Militernya

Soeharto lengser pada Kamis, 21 Mei 1998 berpengaruh besar terhadap karier militer menantunya dulu, Prabowo yang kini presiden terpilih Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

2 jam lalu

Masuk Dalam Bursa Bakal Calon Pansel KPK, Bayu Dwi: Serahkan kepada Presiden

Bayu tak menampik namanya masuk dalam daftar calon pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

3 jam lalu

Luhut Sebut Ada Dua Investasi Potensial di Indonesia yang Ditawarkan ke Elon Musk

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan ada dua investasi potensial yang ditawarkan kepada Elon Musk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istana soal Viral Jokowi Diminta Tolong Ambil Foto oleh Delegasi World Water Forum

4 jam lalu

Penjelasan Istana soal Viral Jokowi Diminta Tolong Ambil Foto oleh Delegasi World Water Forum

Presiden Jokowi dimintai seorang perempuan dari delegasi Prancis untuk mengambil potretnya di depan mangrove.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

5 jam lalu

Jokowi Minta Jurnalis Tanya PDIP Soal Alasan Dirinya Tak Diundang ke Rakernas

Presiden Jokowi tidak mau banyak berkomentar mengenai keputusan PDIP tidak mengundangnya rakernas partai akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

5 jam lalu

Jokowi Perintahkan Tambah Sabo Dam untuk Cegah Banjir Lahar di Sumbar

Presiden Jokowi memerintahkan Basuki Hadimuljono untuk menambah sabo dam dalam mencegah bencana galodo di wilayah Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pidato Soal Infrastruktur dan Pengelolaan Air dalam World Water Forum, Walhi: Tak Menyelesaikan Krisis

6 jam lalu

Jokowi Pidato Soal Infrastruktur dan Pengelolaan Air dalam World Water Forum, Walhi: Tak Menyelesaikan Krisis

Walh mengkritik keras pidato Presiden Jokowi dalam Water World Forum ke-10. Program infrastruktur dan pengelolaan air dianggap masih bermasalah.

Baca Selengkapnya