Banyak Kubu, Biang Kerok Terbelahnya Suara Ical  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 14 April 2014 06:27 WIB

Aburizal Bakrie. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta: Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya, mengatakan suara Partai Golkar akan kembali terpecah dalam pemilihan umum presiden pada 9 Juli mendatang. Menurut dia, banyaknya friksi di partai Golkar membuat kader partai tidak solid mendukung calon presiden, Aburizal Bakrie alias Ical.

Menurut Yunarto, munculnya banyak faksi sudah penyakit klasik Golkar. Pada 2004, misalnya, Wiranto kalah karena tidak solid. Pada Pemilu 2009, Jusuf Kalla yang maju sebagai calon presiden juga kalah karena tidak solid akibat ada suara yang malah fokus kepada calon presiden Demokrat saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono. (Baca: PDIP Diyakini Tak Pilih Kalla Jadi Wapres Jokowi)

"Ini risiko partai yang punya banyak kader dan biasa berkuasa sehingga mereka mendekatkan diri pada sosok yang mau menang," kata Yunarto kepada Tempo di Jakarta, Ahad, 13 April 2014. Suara untuk Ical, katanya, akan terpecah karena belum tercipta konsolidasi utuh di dalam partai.

Selain itu, Yunarto menambahkan, Golkar memiliki banyak nama dan tokoh yang bisa dijual kepada masyarakat sehingga beberapa tokoh lebih memilih membuka peluang untuk mencalonkan diri sendiri menjadi wakil presiden yang dapat menjadi saingan bagi Ical pada pemilihan presiden mendatang.

Faktor lain, ujar Yunarto, karena sifat Golkar yang pragmatis, artinya mereka akan mendekati capres yang memiliki elektabilitas tinggi. "Padahal berdasarkan hasil survei, Ical sulit mengalahkan Prabowo, apalagi Jokowi," katanya. Yunarto menilai jika Jusuf Kalla jadi berpasangan dengan Jokowi, suara kader khususnya di daerah pasti tergerus.

Yunarto menegaskan, Kalla memiliki modal elektoral tinggi dengan basis geografis seperti Sulawesi dan daerah timur lain. Jika Kalla maju dengan Jokowi, maka hal ini akan menarik kader Golkar lain untuk pindah. Bahkan, sampai ke kader di akar rumput. "Dengan sifat pragmatis kader Golkar, JK memanfaatkan nama besar Jokowi untuk menarik kader," katanya.

Suara Golkar, kata Yunarto, sebagian juga akan terpecah karena adanya sosok Akbar Tandjung. Menurut dia, Akbar adalah tokoh senior Partai Golkar yang memiliki pengaruh kuat. Manuver-manuver yang dilakukan Akbar belakangan, kata dia, juga menjadi faktor yang bisa memecah perolehan suara Ical. (Simak pula: 3 Skenario Ideal Koalisi Partai Jelang Pilpres)

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

7 hari lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

18 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

26 hari lalu

Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

27 hari lalu

Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

27 hari lalu

Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.

Baca Selengkapnya

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

28 hari lalu

Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

31 hari lalu

Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

36 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

36 hari lalu

Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.

Baca Selengkapnya

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

43 hari lalu

Partai Golkar Menang di Sumut, Peran Musa Rajekshah Disorot

Partai Golkar dan kadernya mengambil langkah tepat memilih Ijeck

Baca Selengkapnya