Simpatisan Pasangan Capres dan Cawapres dari Partai Hanura Wiranto dan Hary Tanoesudibjo di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta (5/4). Pasangan Capres dan Cawapres Win-HT melakukan kampanya terahir di GBK dan dihadiri puluhan ribu simpatisan dari daerah jakarta dan sekitarnya. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta: Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) hampir pasti batal mengusung Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sebagai calon presiden dan wakil presiden. Kondisi ini disebabkan perolehan suara dalam pemilihan umum legislatif yang cuma sekitar 5,4 persen.
“Kami realistis. Dengan perolehan suara tersebut sangat sulit untuk calon presiden sendiri,” kata Ketua Hanura, Saleh Husein, ketika dihubungi di Jakarta, Ahad, 13 April 2014. Berdasarkan Undang-Undang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, calon diajukan oleh partai atau gabungan partai yang memperoleh minimal 25 persen suara dalam pemilu legisaltif secara nasional atau 20 persen kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.
Itu sebabnya, ia meneruskan, partainya tak menutup kemungkinan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Hanura akan melihat tawaran partai koalisi. Jika yang dibutuhkan calon presiden, Hanura akan mengajukan Wiranto. Tapi, jika menghendaki calon wakil presiden, nama Hary yang diajukan. (Baca: PDIP Diyakini Tak Pilih Kalla Jadi Wapres Jokowi dan Faisal Basri Minta Rakyat Tidak Pilih Ical)
Namun, menurut Saleh, Hanura belum memutuskan akan gabung dengan partai mana sebab mayoritas petingginya masih di daerah pemilihan untuk mengawal penghitungan suara. Hanura berharap, koalisi yang terbentuk nanti bukan sekadar bagi-bagi kekuasaan melainkan untuk mewujudkan pemerintahan yang kuat. “Hanura tak ingin seperti koalisi yang dibentuk Demokrat dalam pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” ujarnya.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor