Paloh Sebut Bukan Kejutan Bila NasDem-PDIP Koalisi  

Reporter

Sabtu, 12 April 2014 10:27 WIB

Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh (kiri) menyambut Wakil Presiden RI 2004-2009 Jusuf Kalla, saat akan menggelar pertemuan tertutup, di kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Jumat (11/4). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan partainya dan PDI Perjuangan memiliki kedekatan personal dan ideologi yang sama. Oleh karena itu, kata dia, bukan sebuah kejutan bila NasDem akhirnya berkoalisi dengan PDI Perjuangan dalam pemilu presiden 2014.

"Ibu Mega (Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri) adalah sahabat saya sejak puluhan tahun lalu. Logis sekali, apalai ideologi kami sama. Soal ideologi tidak perlu dibahas lagi," kata Paloh saat menggelar jumpa pers di kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta, Jumat, 11 April 2014. (Baca: Mengapa PDIP Lebih Condong ke NasDem dan PKB?)

Menurut Paloh, bila partainya sepakat berkoalisi dengan PDIP, masalah yang akan dibahas hanya seputar kepentingan nasional bangsa ke depan. Tidak akan ada lagi pembahasan tentang kepentingan partai masing-masing. "Hubungan silaturahmi kami dengan PDIP bukan saat ini saja, sudah lama terjadi. Bahkan, kami punya chemistry," ujarnya.

Meskipun begitu, Paloh mengatakan partainya juga mempertimbangkan mengajukan Jusuf Kalla, mantan wakil presiden, sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo, calon presiden PDI Perjuangan. "Kami coba dan timbang-timbang demi kepentingan besar bersama," ujar dia.

Menurut Paloh, Jokowi membutuhkan calon wakil presiden yang cocok dengan dirinya. Wakilnya itu harus bisa menjaga harmonisasi hubungan di internal pemerintah sehingga tidak terjadi persoalan internal yang merugikan rakyat. "Tentu semua tidak ingin ada fenomena seperti kepala daerah yang tidak harmonis," ujarnya.

Adapun JK, nama panggilan Jusuf Kalla, kini semakin intens berkomunikasi dengan NasDem. JK melakukan pertemuan tertutup dengan Paloh di DPP NasDem Jumat sore tadi. Meskipun membantah pertemuan membahas peluangnya diusung NasDem, JK menganggap koalisi NasDem-PDIP sangat cocok. Paloh saat menjadi Dewan Penasehat Golkar, kata JK, sudah kerap menjalin komunikasi dengan PDIP. "Jadi, sangat cocoklah," katanya.

Namun, Paloh menyatakan belum ada kesepakatan berkoalisi dengan PDIP hingga saat ini. Begitu pula belum ada kesepakatan di partainya dalam mengusung Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden untuk Jokowi.

Baik partainya maupun PDIP, kata dia, masih berkutat dalam mengawasi proses pemilu legislatif yang sedang berlangsung. "Nanti setelah ada hasil pileg, baru kami duduk lagi membahasnya," ujar dia.

TRI SUHARMAN







Topik terhangat:
Pemilu 2014 | MH370 | Pesawat Kepresidenan | Jokowi | Prabowo


Berita terpopuler:
Punya Pesawat Mirip RI, Presiden Ini Terjungkal
Siapa Dua Pilot Pesawat Baru Kepresidenan RI?
Jokowi: Saya Datang IHSG Naik

Berita terkait

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

1 hari lalu

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menanggapi kemungkinan jika PKS bergabung dengan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

1 hari lalu

Belum Siapkan Nama Menteri, NasDem Fokus Dua Hal Ini

Prabowo belum menawarkan kursi menteri, Partai Nasdem fokus pada kepemimpinan ide dan rekonsiliasi.

Baca Selengkapnya

Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

1 hari lalu

Akui Belum Dapat Tawaran Menteri dari Prabowo, Surya Paloh: Siapa Kita?

Prabowo belum menawarkan posisi menteri untuk Partai NasDem.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

2 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

2 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

2 hari lalu

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

Menurut Herman, bergabungnya NasDem menandakan koalisi Prabowo-Gibran semakin kuat dan penting untuk membangun kebersamaan.

Baca Selengkapnya

NasDem Merapat ke Prabowo, PKS: Surya Paloh Paling Cantik Bermain Politik

2 hari lalu

NasDem Merapat ke Prabowo, PKS: Surya Paloh Paling Cantik Bermain Politik

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsy membicarakan Partai NasDem yang pindah haluan untuk mendukung pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. PKS dan NasDem sebelumnya tergabung dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Surya Paloh Sahabat Lama, Beri Selamat Paling Awal

3 hari lalu

Prabowo Sebut Surya Paloh Sahabat Lama, Beri Selamat Paling Awal

Paloh menyatakan partainya siap untuk mendukung pemerintahan di bawah kepemimpinan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya